Nasional HARI SANTRI 2016

Gus Sholah Apresiasi Langkah Panglima TNI Kunjungi Makam Presiden

Rabu, 28 September 2016 | 01:05 WIB

Jombang, NU Online
Langkah Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengembangkan tradisi ziarah ke makam para mantan Panglima Tertinggi TNI mendapat apresiasi dari KH Sholahudin Wahid (Gus Sholah). Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang ini menyebut Gatot Nurmantyo menguasai sejarah dengan baik.

Hal itu diungkapkan Gus Sholah usai menerima kunjungan rombongan ziarah dalam rangka HUT Ke-71 TNI di Pesantren Tebuireng, Selasa (27/9) siang. Sebelum berziarah, Gatot dan Gus Sholah sempat berbincang sekitar 20 menit di Dalem Kasepuhan Tebuireng.

"Panglima dan saya berbincang-bincang tentang Resolusi Jihad. Ternyata beliau menguasai sejarah dengan baik," ujar adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.

Pada kesempatan ini, Gus Sholah juga menginformasikan kepada Gatot bahwa di Tebuireng sedang dibangun Museum Islam Hasyim Asy'ari. Pembangunan museum itu dimaksudkan untuk memberi informasi kepada masyarakat tentang proses masuknya Islam ke Nusantara dengan damai dan menggunakan pendekatan budaya, tanpa kekuatan militer.

"Saya juga memberi informasi bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) didirikan oleh militer, polisi, pedagang, rakyat biasa, santri dan ulama. Ini untuk membantah pendapat bahwa negara berdasar Pancasila adalah negara yang bertentangan dengan Islam atau negara thaghut," tegas Gus Sholah.

Sebagaimana diberitakan, menjelang peringatan hari ulang tahun (HUT) Ke-71 TNI, Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengajak seluruh Panglima Komando Utama (Pangkotama) untuk berziarah ke makam para mantan presiden dan panglima tinggi TNI.

Di Jawa Timur, Gatot mengajak rombongan berziarah ke makam Presiden Soekarno di Blitar dan KH Abdurrahman Wahid di Tebuireng Jombang, Selasa. Seluruh kepala staf dari ketiga kesatuan juga tampak mendampingi kunjungan tersebut.

Pria kelahiran 13 Maret 1960 ini  menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hasil diskusi dengan seluruh kepala staf. Tujuannya, agar prajurit TNI senantiasa mengenang sejarah perjuangan kemerdekaan dan meneladani sikap para pahlawan.

Dengan mengingat sejarah, Gatot Nurmantyo berharap prajurit TNI dapat mencontoh kegigihan para pahlawan dalam menghadapi situasi yang semakin sulit. Dengan tradisi ziarah, mantan KSAD ini berharap TNI dan kalangan pesantren dapat bergandengan tangan untuk menghadapi tantangan pembangunan.

"Pantang menyerah, komitmen, penuh dedikasi dan yang paling penting berjuang dengan ikhlas, tanpa kepentingan apapun," pungkasnya. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)