Habib Luthfi: Perlu Mendahulukan Kecintaan Kepada Tanah Air
Senin, 29 Agustus 2022 | 07:00 WIB
Afina Izzati
Kontributor
Jakarta, NU Online
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Habib Muhammad Luthfi bin Yahya menuturkan pentingnya mendahulukan cinta terhadap Tanah Air. Dengan rasa cinta yang sebenarnya dari lubuk hati, maka akan menutupi kekurangan bangsa dan Tanah Air kita.
“Mengapa kecintaan perlu didahulukan? Itu akan menutupi aib-aib Republik, tidak akan membuka aib-aib bangsa kita di muka umum. Kalau perlu kita tutup aib-aib yang akan merusak republik ini, bukan kita selalu membuka aib agar orang tau dan akan mudah memecah belah kita,” papar Habib Luthfi, saat menghadiri kirab merah putih yang ditayangkan YouTube NU Channel, Ahad (29/8/2022).
Ulama yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) ini menambahkan, jika ingin memecah-belah umat jauhkan kepercayaan umat ini kepada tokohnya, jauhkan kecintaan umat ini kepada negara. Tapi, jika bangsa yang kuat kecintaannya kepada negeri ini maka tidak mungkin akan dimanfaatkan oleh oknum-oknum ini untuk memecah belah Indonesia.
“Wahai bangsaku yang dibanggakan, relakah negerimu dipecah-belah? Maka dari itu, dengan adanya kirab merah putih pagi hari ini untuk menambah dan menguak kecintaan kita kepada bangsa dan Tanah Air ini dengan dasar Ketuhanan Yang Maha Esa,” tandasnya.
Habib Luthfi menegaskan, apabila cinta kita kepada Tanah Air ini semakin kuat, maka nantinya akan menjadi tahu hebatnya kehormatan dan jati diri bangsa. “Semoga ini terukir di lubuk hati kita semua lebih jauh untuk memiliki bangsa Indonesia,” harapnya.
Habib Luthfi melihat bahwa terkadang orang-orang ketika membenarkan tiang bendera yang miring saja sangat kesulitan.
“Kalau kita sudah terpanggil jika melihat bendera kurang lurus mereka akan berhenti untuk membetulkan, karena mereka tahu di dalamnya merah putih itu ada sesuatunya. Karena di dalam bendera merah putih ada tiga hal yang perlu kita ketahui. Pertama, kehormatan bangsa. Kedua, harga diri bangsa. Ketiga, jati diri bangsa,” jelas Habib Luthfi.
Menurut Habib Luthfi, kita diciptakan dari dua hal yang baik, dilahirkan dari dua hal yang baik, yaitu Nabi Adam dan Siti Hawa. Karena menjadi keturunan-keturunan yang baik maka sudah selayaknya kembali pada kebaikan.
“Allah swt menciptakan suku bangsa dan juga diberi Tanah Air, mampukah kita mempeliharanya dan saling mengenal? Sejauh mana kita saling mengenal? Apakah dengan menghargai hak masing-masing? Dengan dasar ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sudah berkontribusi apa kita untuk negeri ini? Atau jangan-jangan kita malah mudah dipecah-belah? Bangsa lain sudah maju, tapi kita selalu ketiggalan,” pungkasnya.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua