Jatim Jateng Jabar Lampung Jakarta Kepri Banten Jombang

Saturday, 27 December 2025

Harlah Pancasila, Momen Solidaritas Nasional di Tengah Pandemi

NU Online · Senin, 1 Juni 2020 | 03:45 WIB

Nabil Haroen menegaskan di tengah-tengah pandemi Covid-19, momentum Hari Kesaktian Pancasila menjadi saat yang tepat untuk menguatkan kebersamaan dan saling menjaga. (Foto: Dok Istimewa)

Download PDF

Jakarta, NU Online

Anggota Komisi IX DPR RI, M Nabil Haroen mengatakan saat ini, Indonesia sedang mengalami tantangan hebat karena adanya pandemi Covid-19. Belum ada prediksi akurat kapan pandemi akan berakhir, beserta konsekuensi dan krisis yang membayangi.

"Bahkan, di beberapa kawasan, pertumbuhan kasus masih signifikan, dengan korban jiwa yang tidak sedikit. Ini merupakan tantangan bersama, tidak hanya Indonesia, tapi juga hampir semua negara," kata Nabil, Senin (1/6).

Di tengah pandemi Covid-19 ini, menurut Nabil, menjadi saat yang tepat untuk memaknai Hari Lahir Pancasila agar kita menyerap nilai-nilainya untuk menjaga bangsa ini. Nilai-nilai yang diwariskan oleh para pendiri bangsa menjadi penting untuk terus dimaknai, terus disegarkan yakni nilai ketuhanan, kemanusiaan, keadilan, kerakyatan, kesejahteran, merupakan nilai-nilai utama bangsa Indonesia.

"Kita perlu menyegarkan nilai-nilai itu, agar tidak tergerus kekerasan rasial dan frustasi akibat krisis Covid-19," tegas Ketum PP Pagar Nusa itu.

Ia mengingatkan, bangsa Indonesia merupakan bangsa tangguh. Karena itupemimpin Indonesia harus serius membawa bangsa ini dengan potensi besarnya untuk bangkit dan mewarnai dunia di level internasional. Nilai-nilai gotong royong, falsafah Pancasila, serta hubungan harmonis agama-negara, menjadi bagian penting bangsa Indonesia keluar dari kemelut Covid-19.

"Dengan menggunakan protokol kesehatan-keamanan, sekaligus mengenalkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan kepada bangsa lain. Cukuplah krisis rasial di Amerika Serikat, menjadi pelajaran kita bersama. Jangan sampai energi kemarahan dan isu rasial merembet ke negeri ini," imbuhnya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk memaknai Hari Lahir Pancasila agar saling menjaga, saling mendukung, bergotong royong memasuki era pemberlakuan kenormalan baru, dengan persatuan dan kesatuan antaranak bangsa.

Pewarta: Kendi Setiawan

Editor: Alhafiz Kurniawan

: Kendi Setiawan

Editor: Alhafiz Kurniawan

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!

Gabung Sekarang

Terpopuler

Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional

Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya

KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo

Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPU

KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU

Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial

Terkini

Lihat Semua

Syariah

Kasus Dugaan Mark Up Anggaran MBG, Ini Pandangan Islam tentang Dana Publik

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:00 WIB

Syariah

Hukum Menarik Kembali Bantuan untuk Masjid

Sabtu, 27 Desember 2025 | 04:00 WIB

Nasional

Sebulan Banjir Sumatra: Korban Meninggal Tembus 1.137 Jiwa, 457 Ribu Warga Mengungsi

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:00 WIB

Syariah

Hukum Mengambil Barang yang Terbawa Banjir, Bolehkah?

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:11 WIB

Syariah

Pejabat Meremehkan Bencana, Mengkhianati Amanah Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:50 WIB

Harlah Pancasila, Momen Solidaritas Nasional di Tengah Pandemi

Gus Nadir: ‘Tatanan Normal Baru’ Harusnya Tunggu Kurva Pandemi Melandai

Kelenturan Berpikir Tokoh NU Munculkan Banyak Hikmah dari Wabah

Benarkah Covid-19 itu Senjata Biologis?

Dengan Aturan Ketat, Masjid Nabawi Dibuka Kembali Hari Ini

JRA Subang Gratiskan Ruqyah Jarak Jauh bagi Pasien dan ODP Covid-19

Sebulan Banjir Sumatra: Korban Meninggal Tembus 1.137 Jiwa, 457 Ribu Warga Mengungsi

Kaleidoskop 2025: Banjir Sumatra Renggut Ribuan Nyawa

NU Peduli Salurkan Bantuan bagi Warga dan Pesantren Terdampak Bencana di Kota Padang

Melalui NU Peduli, BPKH Salurkan Bantuan Kemaslahatan bagi Penyintas Banjir Sumatra

Kronologi Persoalan di PBNU (9): Tabayun Kiai Miftach, Tanggapan Gus Yahya, dan Pertemuan di Lirboyo

Gus Nadir: ‘Tatanan Normal Baru’ Harusnya Tunggu Kurva Pandemi Melandai

Kelenturan Berpikir Tokoh NU Munculkan Banyak Hikmah dari Wabah

Benarkah Covid-19 itu Senjata Biologis?

Dengan Aturan Ketat, Masjid Nabawi Dibuka Kembali Hari Ini

JRA Subang Gratiskan Ruqyah Jarak Jauh bagi Pasien dan ODP Covid-19

Mengenang 'Bulusan', Tradisi Lebaran Ketupat di Kudus

Sebulan Banjir Sumatra: Korban Meninggal Tembus 1.137 Jiwa, 457 Ribu Warga Mengungsi

Kaleidoskop 2025: Banjir Sumatra Renggut Ribuan Nyawa

NU Peduli Salurkan Bantuan bagi Warga dan Pesantren Terdampak Bencana di Kota Padang

Melalui NU Peduli, BPKH Salurkan Bantuan Kemaslahatan bagi Penyintas Banjir Sumatra

Kronologi Persoalan di PBNU (9): Tabayun Kiai Miftach, Tanggapan Gus Yahya, dan Pertemuan di Lirboyo

Amalan Khusus Dibaca Setelah Jumatan: Dicukupkan Rezeki dan Diampuni Dosa

6 Amalan yang Dianjurkan bagi Perempuan di Hari Jumat

NU Peduli Bantu Warga Cacang Batu Solok yang Hingga Kini Masih Mengungsi di Mushala