Nasional

Imam Masjidil Haram: Rasulullah Junjung Nasionalisme

Jumat, 4 Mei 2018 | 09:00 WIB

Jakarta, NU Online
Imam Masjidil Haram Syekh Sholeh bin Abdullah bin Humaid menjelaskan, sikap nasionalis merupakan unsur penting dalam membangun bangsa dan agama.  Bahkan, kata dia, Rasulullah Muhammad SAW merupakan sosok yang sangat menjunjung tinggi nilai nasionalisme. Karena itulah, kecintaan Rasulullah kepada tanah kelahirannya, Makkah sangatlah besar.

“Rasulullah saat berada di Madinah pernah bersabda ‘Seandainya aku tidak diusir maka aku tidak akan pindah dari Makkah,”’ kata kata Syekh Sholeh di sela kunjungannya di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Jumat (4/5) siang.

Sebagai bentuk cinta tanah air, Rasulullah memberi keteladanan dengan membangun masyarakat yang baik. Dalam upaya ini, menurut Sykeh Sholeh ulama memiliki peran yang sangat tinggi untuk menyebarkan Islam rahmatan lil alamin.

“Menyebarkan Islam yang baik dengan kata-kata yang baik, tidak kasar, dan tidak tasyadud (berlebihan),” ujar Syekh Sholeh.

Sayangnya, kata Syekh Sholeh, ada kelompok orang dalam Islam yang mengajarkan ajaran ekstrem dalam Islam dan meramaikan pemberitan media massa. Sehingga ajaran kekerasan dalam agama dapat dianggap sebagai sebuah kebenaran.

Imam besar Masjidil Haram Syekh Soleh bin Abdullah bin Humaid bersama rombongan mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini merupakan utusan resmi kerajaan Arab Saudi untuk PBNU. Dalam kunjungannya, Raja Salman mengajak PBNU untuk ikut menjaga islam moderat di dunia. (Kendi Setiawan/Ahmad Rozali)