IPNU Bangun Harmonisme Pelajar dan Dorong Berkarya
Ahad, 23 Februari 2020 | 15:05 WIB
Pertama, harmonisme diangkat sebagai bentuk keterpaduan dan keselarasan bergerak, serta bertindak dalam keberagaman.
"IPNU dituntut mampu mengharmoniskan perbedaan yang ada," katanya pada Peringatan Harlah Ke-66 IPNU di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Ahad (23/2).
Terma tersebut juga, lanjutnya, merupakan bentuk dari ejawantah semboyan Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika.
Di samping itu, makna kedua adalah PP IPNU mendorong pelajar-pelajar NU untuk produktif melahirkan karya. Hal ini merupakan bentuk kreatifitas dan inovasi karya nyata di negeri ini. Hal itu sebagaimana pernah disampaikan oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari.
"Tatakla waktu habis tanpa karya apa makna hidup ini," kata Aswandi mengutip pernyataan Kakek Gus Dur itu.
IPNU terus berupaya mendorong kader-kadernya kreatif dengan beragam kegiatan. Terbukti dengan kader-kader IPNU yang berhasil menciptakan aplikasi digital hingga pengisi daya tanpa dicas.
Pada kesempatan tersebut, Aswandi menyampaikan bahwa di harlah ke-66 tahun lalu IPNU ini, telah mendirikan 30 wilayah di setiap provinsi, 429 cabang di setiap kabupaten dan kota, serta 6,3 juta kader yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua