Jamaah Kawulo Pinggiran dan Wong Bodho Gratiskan Aneka Minuman di Harlah 1 Abad NU

Surabaya, NU Online 
Jamaah Kawulo Pinggiran (JKP), sebuah perkumpulan yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan turut memeriahkan perayaan hari lahir 1 Abad NU. Perkumpulan yang berbasis di Kediri, Jawa Timur ini membagikan aneka minuman hangat dan segar kepada jamaah yang menghadiri pesta rakyat di sekitar GOR Delta Sidoarjo.

 

Berkolaborasi dengan Padepokan Wong Bodho Gresik, Pembina JKP Gus Gendeng mengaku bahwa pihaknya antusias melakukan aksi sosial hajatan akbar NU.

 

“Setiap acara apapun yang sifatnya mendatangkan massa, kebetulan selalu kami terlibat aktif di dalam kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan,” kata Gus Gendeng kepada NU Online di area Stasion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).

 

Ia menyebut, pihaknya menyediakan sedikitnya 100 ribu gelas minuman gratis kepada para jamaah yang hadir. Baginya, perayaan 100 tahun NU merupakan momentum yang sangat fenomenal dan luar biasa.

 

“Sangat fenomenal dan luar biasa bagi saya. Selama saya mengikuti kegiatan sosial dan keagamaan,” tuturnya.

 

Untuk diketahui, JKW dan Wong Bodho menyediakan tiga macam minuman gratis seperti kopi hangat, jus sirsak, dan sekoteng. Inisiatif menyediakan ketiga jenis minuman tersebut menyesuaikan dengan cuaca Sidoarjo akhir-akhir ini.

 

“Tadi malam personel kami bahkan ada yang tidak tidur karena harus melayani semua tamu jamaah yang hadir dan dilanjutkan sampai hari ini. Kami menyediakan logistik berupa kopi gratis, sirsak, sekoteng, ini yang bisa kami berikan kepada saudara kami yang hadir,“ jabar dia.

 

“Kalau kita berbicara NU itu kita identik dengan kopi, yang kedua adalah mengingat cuaca yang panas makanya kami menyediakan minuman yang sifatnya segar. Sekoteng untuk kehangatan seperti tadi malam. Ketiganya ini kami sediakan karena cuaca tidak menentu” tambah dia.

 

Besar ia berharap, menyambut abad kedua ini NU bisa menjadi organisasi yang lebih solid lagi dengan satu semangat baru menyongsong abad usia dia abad kedua.

 

“Saya dan seluruh warga NU di manapun berada, mari kita wujudkan bahwa kerja NU di abad kedua akan semakin berat dan memerlukan mental, sehingga NU bisa semakin solid dan bisa menjadi penyeimbang antara warga NU dan Indonesia sendiri,” tutup dia.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi