Jakarta, NU Online
Kendati Anas Urbaningrum dan Sutan Bathoegana, sudah minta maaf, namun aksi kecaman terhadap Bathoegana dan Partai Demokrat masih berlangsung.
<>
Di Cirebon, aksi dilakukan monalak Bathoegana dilakukan Kantor DPC. Partai Demokrat di Jalan Dewi Sartika. Massa yang menemakan diri Keluarga Besar NU (KBNU) terdiri dari PMII, GP Ansor, Banser, Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU, DEMA IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Komunitas Gusdurian, dan masyarakat Cirebon berjalan kaki dari gedung NU Center menuju kantor Partai Demokrat, yang hanya berjarak lebih 500 meter.
Seperti dilaporkan Kontributor NU Online di Cirebon, Sobih Adnan, setelah melakukan orasi, massa lanjut bergerak menuju Gedung DPRD Kab. Cirebon. Massa yang terdiri dari sekitar seratusan orang tersebut menuntut agar Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat tersebut segera mencabut pernyataannya yang dinilai telah menyakiti warga Nahdliyin.
“Kami, Keluarga Besar Nahdlatul Ulama merasa tersinggunggung dengan pernyataan Soetan Bathoegana tentang keterlibatan Gus Dur dalam Brunaigate, dan kami menuntut agar dia segera meminta maaf dengan disaksikan seluruh masyarakat Indonesia,” pinta Abdurokhim, juru bicara KBNU di halaman Gedung DPRD Kab. Cirebo (28/11).
Di Kabupaten Garut aktivis NU Gerakan Pemuda Ansor Kab. Garut, Fatayat Nahdatul Ulama Garut, PMII Garut, Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Puteri Nahdatul Ulama (IPPU), Santri dan Bansermelakukan aksi serupa di Kantor DPC Partai Demokrat Kab. Garut di Jalan Proklamasi, Rabu (28/11).
"Gus Dur merupakan guru bangsa, bapak bangsa yang telah memberikan kontribusi besar terhadap negara dan rakyatnya. Meski Gus Dur telah tiada, namun ruh-nya tetap melekat di hati dan pikiran kami. Oleh karena itu, saat guru kami dihina dan dilecehkan, kami sangat tidak terima. Sebab, Gus Dur tidak pantas dihina dan dilecehkan," tegas Ali M. Iqbal, salah satu orator dalam aksi tersebut.
Sementra itu, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Subang mengecam Soetan Bhatugana atas ucapannya yang melecehkan mantan Ketua Umum PBNU KH. Abdurrahman Wahid, selain itu PCNU Subang pun menuntut agar Batugana segera meminta maaf kepada seluruh warga NU.
“Kami menuntut agar Soetan Bhatugana segera meminta maaf secara terbuka melalui media nasional kepada seluruh warga NU,” ujar KH Musyfiq Amrullah, Ketua PCNU Subang ketika ditemui NU Onlin selepa dilaksanakannya pertemuan “reboan” di kantor PCNU Subang, rabu (28/11)
“Jangan asal saja kalau berbicara, jangan pakai jurus mabuk, sembarangan berbicara ini dan itu hanya untuk membela kelompoknya dan mengesampingkan kelompok yang lain” Lanjut Pengasuh Pesantren Attawazun tersebut.
Minta Maaf
Partai Demokrat Kabupaten Jombang meminta maaf atas pernyataan salah satu politisinya Sutan Batugana yang nilai melecehkan Presiden Abdurrahman Wahid. Tidak hanya minta maaf, mereka juga siap mengusulkan Sutan Batugana dipecat dari partai.
“DPC Partai Demokrat meminta maaf atas ucapan Sutan batugana yang telah menyinggung perasaan kaum nahdliyin, NU, Banser Ansordan keluarga besar Kiai Haji Abdurrahman Wahid,” ujar Gangsar Raharjo, Ketua DPC Partai Demokrat, membacakan pernyataannya.
Permintaan maaf Ketua DPC Partai Demokrat merupakan respon dari protes ratusan Banser dan Ansor di kantor DPC Partai Demokrat Jombang, Rabu (28/11).
Aksi warga nahdliyin yang dikomandani Ansor dan Banser kemarin berjalan damai, dengan diawali berziarah kemakam Gus Dur di Pesantren Tebuireng. Benteng Ulama ini juga meminta restu adik Gus Dur, KH Sholahudin Wahid sebelum melakukan aksi ke kantor Partai Demokrat Jombang.” Saya tidak melarang melakukan aksi, yang terpenting jangan anarkis dan merusak,” pinta Gus Sholah memberikan wejangan.
Penulis : Hamzah Sahal
Kontributor : Sobih Adnan, Iqbal Gojali, Muslimin Abdurrahman, Ais Luthfi
Terpopuler
1
Ketua PBNU Minta Kurikulum Aswaja Nahdlatul Ulama Segera Diluncurkan untuk Luruskan Sejarah NU
2
Wisuda 531 Mahasiswa, Rektor IIQ Ingatkan Pentingnya Miliki Kepekaan Sosial yang Tinggi
3
KH Miftachul Akhyar Ungkap Dua Pusaka Keramat yang Harus Dipegang Teguh Pengurus dan Warga NU
4
LFNU Jakarta Ungkap Fenomena Ekuinoks pada Ahad esok, Momen Tepat untuk Deteksi Arah Mata Angin
5
Kasus Kekerasan Didominasi Rumah Tangga, Jumlahnya Capai 11 Ribu Kasus di Tahun 2024
6
MBS: Arab Saudi Tidak Akan Akui Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina
Terkini
Lihat Semua