Nasional LSN 2016

Kepada PSSI Pelatih Ini Sarankan Pemain Timnas Dipondokkan

Jumat, 26 Agustus 2016 | 14:00 WIB

Semarang, NU Online
Pelatih sepak bola usia muda yang juga mantan pelatih Pusat Pendidikan dan Latihan (PPLP) Sepak Bola Jateng, Edy Prayitno menilai, pondok pesantren memiliki banyak calon pemain sepak bola potensial.

Ia mencontohkan di Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang, ia menemukan dua pemain yang memiliki kemampuan melebihi siswa di PPLP.

"Bedanya kalau di PPLP dibimbing dengan baik kalau di pesantren masih asal-asalan karena mengutamakan mengaji. Jadi potensinya luar biasa, cuma belum tergarap," katanya dalam diskusi bertajuk Revolusi Sepakbola Nasional dari Pesantren, yang digelar di gedung DPRD Jateng, Kamis (25/8).

Pada diskusi yang diselenggarakan untuk menghadapi gelaran Liga Santri Nusantara (LSN) 2016 oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga itu, Edy mengungkapkan, melalui LSN tahun ini diharapkan ke depan muncul pemain yang memiliki akhlak mulia.

"Tidak ada lagi pemain yang memukul wasit, tapi cium tangan wasit," katanya disambut tawa hadirin.

Ia mengaku pernah menyarankan pada PSSI agar dalam membentuk karakter para pemain Tim Nasional (Timnas) tidak perlu dilakukan di Eropa. Melainkan cukup dibentuk karakternya di dalam negeri.

Dalam tiga bulan pertama, kata Edy, para pemain dimasukan ke pesantren, supaya memiliki karakter yang jujur dan berpikiran bahwa segala hal yang dilakukan dengan jujur terutama dalam sepak bola adalah ibadah.

Kemudian para pemain dimasukan ke akademi militer untuk membentuk karakter berjuang, disiplin, semangat tinggi, dan tak kenal menyerah.

"Selama ini yang digodok hanya teknisnya saja, fisiknya, dan skil individu, tapi karakternya terlupakan," tegasnya. (Red-Zunus)