Khofifah Ajak Fatayat Perkuat Ketahanan Keluarga
Senin, 21 September 2015 | 12:31 WIB
Surabaya, NU Online
Kasus gugat cerai perempuan di pinggiran Jawa Tengah itu tinggi, mendekati 80 persen. Yang mengalami seperti ini itu biasanya yang mengalami kemandirian cukup cepat. <>
Demikian disampaikan Mentri Sosial Khofifah Indar Parawansah saat menyampaikan materi di arena Kongres ke-15 Fatayat NU, Ahad (20/9) Siang di Aula Mina Asrama Haji Surabaya.
"Pada posisi seperti ini maka lembaga-lembaga konsultasi keluarga di level umur-umur Fatayat itu menjadi sangat penting," tegasnya.
“Satu sisi, tambahnya, kita melihat betapa pentingnya ketahanan keluarga. Di sisi yang lain, ketika keluarga itu rapuh, maka yang menjadi implikasi sosial di dalamnya adalah anak-anak yang terlahir dari keluarga yang mengalami masalah sosial seperti itu,” jelasnya.
Sebab itu, lanjutnya, keluarga khususnya kader-kader Fatayat dapat memberikan proteksi terhadap pendidikan dan tumbuh kembang sang anak. Kalau ada anak yang lahir dari kondisi keluarga seperti itu, dan tidak ada pekerja sosial masyarakat yang melakukan proses penghantaran pada tumbuh kembang anak. Maka anak ini akan dibesarkan oleh lingkungan.
"Inilah tugas bersama kita dalam memperkuat ketahanan keluarga. Kita mulai dari life cycle-nya yang disesuaikan dengan segmentasi IPPNU, Fatayat atau Muslimat. Baru kita lakukan pemetaan demografi yang ada di lingkungan NU,"ajaknya. (Suhendra/Mukafi Niam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
2
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
3
Awal Ramadhan, Gus Baha Pilih Ikut Keputusan Pemerintah, Apresiasi Perbedaan
4
Anggaran Pendidikan Dipangkas, BEM PTNU DIY: Pemerintah Korbankan Hak Rakyat
5
Muncul Ajakan Cuti Bersama, Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Aksi Indonesia Gelap Hari Ini
6
Arab Saudi Berikan 100 Ton Kurma Ramadhan untuk Indonesia
Terkini
Lihat Semua