Nasional

Kiai Said: NU adalah Ashabul Haq

Sabtu, 25 Maret 2017 | 15:29 WIB

Jakarta, NU Online
Tantangan Nahdlatul Ulama hari ini adalah bagaimana agar di kemudian hari, generasi mendatang bangga menjadi kader NU, terus menjaga negara Indonesia dari gerakan radikalisme.

“Kalau saya bangga, tapi cucu saya belum tentu, Pak Arifin Junaedi (ketua LP Ma’arif NU) bangga, Pak Imam (Menpora RI) bangga jadi NU, cucunya belum tentu. Ini tantangan ,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj saat memberikan sambutan pada acara peluncuran Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma’aarif NU Nasional II di lantai 8, Gedung PBNU. Sabtu (25/3)

Pada acara yang diselenggarakan Pimpinan Pusat (PP) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU tersebut, Kiai Said sangat menekankan agar masyarakat bangga menjadi NU, karena NU merupakan ashabul haq (pemegang kebenaran).

“Gimana caranya, anak, cucu keturunan ila yaumil qiyamah bangga menjadi kader NU, karena kita yakin NU-lah ashabul haq,” tegasnya.

Ia meminta kepada semua warga NU agar berani menyuarakan nahnu ashabul haq (kami pemegang kebenaran), baik kebenaran dalam beragama, maupun dalam berpolitik bangsa.

Ia menjelaskan, kebenaran dalam beragama karena mengikuti salah satu imam madzhab empat dalam fiqih, juga mengikuti Imam Asy’ari dalam bidang aqidah, dan sebaliknya menjadi salah kalau mengikuti Imam Samudra atau Imam Muhammad bin Abdul Wahab. 

“Maka kita jangan ragu-ragu, nahnu ashabul haq,” kembali Kiai Said menegaskan.

Sedangkan kebenaran kedua, ialah perpolitikan dalam berbangsa, karena Mbah Hasyim Asy’ari mensinergikan antara Islam dan nasionalisme.(Husni Sahal/Mukafi Niam).