Jakarta, NU Online
Badan semi otonom Gerakan Pemuda Ansor biasa disebut Banser terus mengupayakan peningkatan kapasitas kader. Kali ini, Satkornas Banser mengundang tenaga profesional/dosen di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Timotius D Harsono untuk menyampaikan materi kepemimpinan.
"Orang pintar belum tentu menjadi pemimpin. Satu hal yang membuat orang bisa jadi pemimpin ialah memiliki visi ke depan," ujar Timotius di Pesantren Al Hamid, Jakarta Timur, Rabu (22/11).
Ia lalu memaparkan sejumlah pemimpin terkemuka dunia dengan model kepemimpinannya. Dari yang gagal hingga yang gemilang pada peserta Diklatsus Nasional Banser Protokoler, Banser Lalu Lintas, dan Corps Provost Banser.
Sun Tzu ialah Jenderal Militer China. Dengan visi berikut kecermatannya, ia menjadi pemimpin dengan strategi yang hingga kini menjadi rujukan.
Indonesia, lanjut Timotius, ialah negara kepulauan, terletak di posisi silang yang merupakan jalur ekonomi.
Posisi tersebut ialah posisi awal alias strategis sehingga Indonesia selalu diperebutkan.
Namun demikian, lanjut dia didampingi Wakasatkornas Banser Hasan Basri Sagala, tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih rendah sehingga masihnmenjadi beban pembangunan.
Hal lain yang menjadi persoalan Indonesia ialah sebaran penduduknya belum merata. Sehingga untuk menjaganya, harus ada pemerataan pembangunan.
"Presiden Jokowi menurut saya terlalu cepat. Membangun infrastruktur di wilayah belum tersentuh agar kedepan ekonomi bergerak ialah contoh visioner," kata Timotius. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi).