Nasional

LPBI NU dan Kemendikbud Gelar Training Penanganan Bencana untuk Guru di Sulteng

Sabtu, 15 Desember 2018 | 10:39 WIB

Jakarta, NU Online
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) menggelar Training of Fasilitator Dukungan Psikososial Bagi Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Kegiatan yang dikerjasamakan dengan Kemendibud dan Konsorsium Pendidikan Bencana Indonesia (KPBI) bertujuan meningkatkan khazanah pengetahuan mengenai dukungan psikososial.

Kegiatan ini dilangsungkan selama tiga hari, tanggal mulai 11 hingga 13 Desember yang diikuti 80 peserta dari 15 Sekolah Menengah Atas Kabupaten Sigi, berlokasi di Gedung MTs Al-Khairat Palu.

Sekretaris LPBI NU, Yayah Ruchyati dalam sambutannya menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan peserta yang pada akhirnya memiliki pemahaman tentang apa kontribusi psikologis yang bisa diberikan setelah bencana terjadi. 

Dalam kesempatan tersebut ia menjelaskan profil KPBI yang didirikan pada 2006, yang merupakan gabungan dari lembaga sosial penanggulangan bencana dari berbagai lembaga di indonesia, termasuk didalamnya adalah LPBI NU. Ia tak lupa menyampaikan apresiasinya pada MTs Al-Khairaat Pusat sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan acara ini.

Sementara itu, Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Eneng Siti Saadah mengatakan bahwa kegiatan ini digelar dengan tujuan untuk membantu pemulihan guru guru yang terdampak. “Kegiatan ini diharapkan mampu mengembalikan psikososial guru sehingga menjadi lebih siap dalam menghadapi bencana,” kata Eneng. 
 
Siti Saadah berharap, para peserta memiliki konsep yang sama untuk memberikan Bimbingan Teknis Dukungan Psikososial di kemudian hari. Juga bisa menghasilkan silabus untuk di terapkan di BIMTEK Dukungan Psikososial nantinya.

Wakil Kepala Sekolah MTs Al-Khirat, Jahri Toalu berterimakasih kepada LPBI NU yang memberi kepercayaan untuk menjadi tuan tamu dalam kegiatan TOF ini. “Kepada LPBI NU, atas kepercayaannya untuk jadi tuan rumah. Semoga acara hari ini bermanfaat dan berkah,” tuturnya
Sementara itu, Kepala bidang guru dan lembaga kependidikan, Asrul Ahmad berharap hasil dari kegiatan ini bisa ditularkan pada rekan-rekannya. Ia menyadari, bencana alam yang baru dirasakan warga palu terasa lebih berat arena faktor ketidaksiapan. 

“Jangan sesali apa yang kemarin kita alami, mari pelan-pelan bangkit untuk lebih baik. Sebenarnya guru harus lebih tenang dari pada murid. Jangan sampai guru yang lebih panik dari murid dalam menghadapi bencana,” pungkasnya. (Ahmad Rozali)