Nasional HAJI 2024

Motivasi Teologis bagi Petugas Haji dari Kiai Moqsith Ghazali

Sabtu, 23 Maret 2024 | 16:15 WIB

Motivasi Teologis bagi Petugas Haji dari Kiai Moqsith Ghazali

Ilustrasi: Petugas melayani jamaah haji lansia pada pelaksanaan ibadah haji 2023 (Foto: MCH)

Jakarta, NU Online
Konsultan ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2024 KH Abdul Moqsith Ghazali menyampailan dalil yang menjelaskan keutamaan bagi petugas haji. Ia mengatakan, petugas haji merupakan salah satu jenis hamba Allah terbaik karena memberi layanan kepada jamaah haji yang tidak lain adalah tamu Allah.

 

Dalam kuliah subuh, Kiai Moqsith yang juga Katib Syuriyah PBNU menyampaikan sebuah hadits, khayrun nas anfa'uhum lin nas. Artinya, sebaik-baik manusia ialah ia yang memberikan manfaat bagi orang lain.


"Ibadahnya petugas haji adalah melayani tamu Allah. Khayrun nas anfa'uhum lin nas. Petugas haji itu yanfa'u li dhuyufir rahman," kata Kiai Moqsith yang memberikan kultum subuh di hadapan 890 peserta bimtek Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi atau petugas haji untuk tingkat pusat 1445 H/2024 M di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (22/3/2024).

 

Ia menambahkan, "Panjenengan (Anda) semua (petugas haji) sudah bisa melaksanakan ibadah haji itu pahalanya untuk diri sendiri ditambah dengan membantu orang lain, melayani orang lain. Khairun nas anfa'uhum lin nas. Sebaik-baik manusia yang memberikan manfaat kepada orang lain."

 

Ia berpesan kepada para petugas haji di semua tugas dan fungsi untuk mempelajari fiqih haji dasar karena mereka tidak mustahil akan ditanya oleh jamaah haji seputar fiqih haji itu sendiri meski ada petugas yang bertanggung jawab secara khusus sebagai konsultan ibadah haji. Mereka harus menjawab dengan benar tentunya karena itu bagian dari pelayanan.

 

"Jangan sampai petugas haji tidak tahu tata cara ibadah haji. Karena, di baju petugas itu tidak ada tulisan seksi konsumsi, transportasi, akomodasi, linjam (perlindungan jamaah), sama semua namanya petugas haji. Jangan sampai tidak tahu dasar-dasar pelaksanaan ibadah haji. Makanya nanti akan ada sesi manasik di sini," kata Kiai Moqsith.

 

Kerja-kerja dan pelayanan petugas haji memiliki akar historis dalam tarikh Islam. Kerja-kerja petugas haji dilakukan oleh leluhur Rasulullah saw, Abdul Muthallib, Bani Hasyim, dan seterusnya. 

 

"Pekerjaan petugas adalah menjadi pelayan tamu-tamu Allah, jamaah haji. Kalau dulu menyediakan air zamzam, memfasilitasi jamaah haji yang membutuhkan makan, minum, dan akomodasi lainnya," kata Kiai Moqsith.


Ia menambahkan, jadi petugas haji menjalankan dua ibadah, yaitu ibadah haji untuk dirinya dan ibadah profesional yang memberikan pelayanan bagi jamaah haji.