Pendidikan Karakter Tentukan Masa Depan Bangsa
Rabu, 28 November 2012 | 10:37 WIB
Jakarta, NU Online
Berbagai permasalahan di tanah air, seperti korupsi, kekerasan, dan disintegrasi, lebih banyak disebabkan oleh lemahnya pendidikan karakter. Jika tak segera diperkuat, kondisi ini akan berdampak buruk pada generasi ke depan.
<>
“Dengan penajaman nilai-nilai karakter bangsa beragam disintegrasi, kekerasan, eksklusivisme, hingga mentalitas korup dapat dihapuskan,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul (IPNU) Ulama Ahmad Syauqi di Jakarta, Rabu (28/11).
Menurut Syauqi, karakter asli bangsa perlu dieksplorasi. Di antara karakter tersebut dapat ditemukan di pesantren yang menjadi basis pendidikan akhlak generasi muda.
“Pondok pesantren menjadi salah satu bentuk pendidikan berbasis masyarakat yang masih konsisten mengetengahkan nilai keadaban bangsa yang dikombinasi dengan nilai-nilai agama,” ujarnya.
Dengan demikian, sambung Sayuqi, perlu ada upaya revitalisasi nilai-nilai kepesantrenan. Upaya ini membutuhkan semangat dan dukungan dari berbagai pihak. “Sayangnya, perhatian pemerintah masih belum optimal terhadap nasib pesantren,” imbuhnya.
Dalam Kongres XVII IPNU di Palembang, Sumatera Selatan nanti pelajar NU akan mendiskusikan “Menjawab Problem Karakter: Ikhtiar Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi demi Kualitas Generasi Pemimpin Masa Depan”, Senin (3/12).
Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Menteri Agama RI Suryadarma Ali, dan Ketua DPR RI Marzuki Ali dijadwalkan akan mengisi pada seminar ini. Acara akan diikuti sekitar 4000 pelajar NU dari berbagai daerah di Indonesia
Redaktur : Hamzah Sahal
Penulis : Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
Ketua PBNU Minta Kurikulum Aswaja Nahdlatul Ulama Segera Diluncurkan untuk Luruskan Sejarah NU
2
Wisuda 531 Mahasiswa, Rektor IIQ Ingatkan Pentingnya Miliki Kepekaan Sosial yang Tinggi
3
KH Miftachul Akhyar Ungkap Dua Pusaka Keramat yang Harus Dipegang Teguh Pengurus dan Warga NU
4
LFNU Jakarta Ungkap Fenomena Ekuinoks pada Ahad esok, Momen Tepat untuk Deteksi Arah Mata Angin
5
Kasus Kekerasan Didominasi Rumah Tangga, Jumlahnya Capai 11 Ribu Kasus di Tahun 2024
6
MBS: Arab Saudi Tidak Akan Akui Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina
Terkini
Lihat Semua