Pesan Prof Quraish Shihab pada yang Ingin Menghafal Al Qur'an

Jakarta, NU Online
Cendekiawan Muslim Indonesia, Prof Quraish Shihab menyampaikan pesan kepada yang ingin menghafal Al-Qur’an seiring maraknya masyarakat yang ingin menghafal kitab suci umat Islam tersebut.

Menurut pakar Tafsir Al-Qur’an ini, maraknya para pemuda yang ingin menghafal Al Qur'an saat ini perlu diimbangi juga dengan juga pemahaman terhadap kandungannya.

"Ada tugas baru bagi ustadz-ustadz kita. Saya kira paling tidak minimal juz amma yang dapat dipahami, karena itu hampir setiap hari kita baca, di dalamnya ada surat-surat pendek yang sering kita baca," paparnya dalam Youtube NU Online, Sabtu (8/4/2023)

Penulis Tafsir Al-Misbah itu menuturkan, dahulu kita sangat membutuhkan penghafal Al-Qur'an karena masih jarang mushaf Al-Qur’an. Sekarang kapanpun, dimanapun ada. Bisa dengan membuka HP, mencari ayat berapapun pasti akan dengan mudah didapatkan.

"Jadi kita di Pusat Studi Qur'an tidak menekankan untuk menghafal. Bukan berarti jangan hafal, tetapi harus dipahami. Saya lebih senang seorang memahami satu ayat dengan baik dari pada menghafal 10 ayat,” tegasnya.

“Jadi jangan salah paham, saya tidak setuju orang hafal Quran. Karena arti hafal itu hifdzul Qur’an yang tidak hanya mengingat di otak, tetapi memeliharanya. Sehingga kita selalu bisa mengamalkan sesuai dengan perkembangan masyarakat," imbuhnya.

Menurutnya, umat Islam tidak hanya disuruh untuk sekedar membaca Al-Qur’an saja, tapi ada juga tadabbur, dan ada tadarus. Ia pun mengungkapkan kekhawatiran jika banyak penghafal Qur’an namun tidak memahami kandungan isi Al-Qur’an.

Hal ini pun menurut Prof Quraish sudah pernah diadukan Nabi kepada Allah melalui sebuah ayat yang ada pada Al-Qur’an surat Al-Furqan Ayat 30 yang artinya: “Dan Rasul (Muhammad) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan.”

Prof Quraish juga menanyakan pertanyaan instropektif kepada masyarakat terkait kecintaan kepada Al-Qur’an. “Berapa persen orang Islam yang mempunyai Al-Qur'an di dalam rumahnya?  Berapa persen yang mempunyai Qur'an dan membacanya? Berapa persen yang membaca dan memahaminya? Sikap kita memang belum sesuai dengan yang seharusnya dilakukan," pungkasnya.

Kontributor: Afina Izzati
Editor: Muhammad Faizin