Nasional PERWIMANAS

Peserta Diingatkan Bahaya Narkoba

Kamis, 27 Juni 2013 | 05:33 WIB

Jombang, NU Online
Meskipun sudah banyak korban berjatuhan gara-gara narkoba, namun jumlah itu kian menunjukkan peningkatan. Memberikan pemahaman sejak dini terhadap mudharat bahan berbahaya ini sangat penting.
<>
Indikasi mereka yang terjerat bahan berbahaya itu diantaranya suka uring-uringan, tidak jujur dan cenderung anti sosial. 


Hal Ini salah satu pesan dari Dr. Bambang Eko Sunariyanto, Direktur RSJ Lawang yang mewakili Menteri Kesehatan di depan para peserta Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma’arif NU Nasional atau Perwimanas (26/6).

"Saat ini pengguna narkoba di Indonesia sekitar 4 juta,” katanya. “Populasi pengguna narkoba yang cukup besar ini sedang mengepung anak-anak dan remaja Indonesia,” lanjutnya. 

Karena itu sudah saatnya memperhatikan dan mengawasi perilaku para generasi muda ini. “Jangan sampai salah satu dari pengguna itu adalah teman atau saudara adik-adik," pesan Bambang.

Pada kesempatan tersebut Bambang menghimbau kader pramuka Ma'arif NU agar mampu menjaga diri, keluarga dan orang-terdekat untuk terhindar dari narkotika dan obat-obatan terlarang. 

"Kenali perubahan-perubahan fisik maupun perilaku,” katanya. Hal yang kasat mata dapat dilihat adalah gejala suka meminta uang tanpa keperluan yang jelas atau mengada-ada, tidak suka makan, senang tidur dan bermalas-malasan sepanjang hari. 

“Itu juga tanda-tanda awal seseorang yang mengalami ketergantungan narkoba,” tandasnya. 

Data yang dipaparkan Bambang, dari total pengguna narkoba di Indonesia sebagian besar adalah anak-anak usia remaja. Anak-anak usia SMA mencapai angka 48%, sementara usia Perguruan Tinggi (PT) berkisar di angka 28%. 

"Angka ini menunjukkan bahwa sasaran peredaran narkoba adalah kalangan remaja,” sergahnya. “Bisa kita bayangkan, betapa bahayanya kelangsungan berbangsa dan bernegara bila keadaan ini tidak segera kita atasi bersama," terangnya.

Lebih lanjut Bambang menyatakan mayoritas kecanduan narkoba akibat dari pergaulan dan iseng mencoba-coba. "Dalam hal ini remaja sangat rentan karena ia berada pada fase pancaroba. Fase dimana seorang remaja dengan mudah terbawa oleh arus lingkungannya," ungkap Bambang yang juga berpraktek sebagai psikiater ini.

Dalam kesempatan tersebut Bambang juga memberikan tips agar terhindar dari pengaruh narkoba. "Jangan sekali-kali mencoba narkoba,” harapnya. “Katakan tidak kalau ditawari meskipun gratis. Dan kalau merasa tidak kuat, jangan bergaul dengan pengguna narkoba," pungkasnya.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Syaifullah