Nasional

Prof Quraish Shihab: Agama Tuntun Manusia Cintai Diri

Sabtu, 30 Oktober 2021 | 03:00 WIB

Prof Quraish Shihab: Agama Tuntun Manusia Cintai Diri

Prof HM Quraish Shihab. (Foto: Tangkapan layar YouTube Najwa Shihab)

Jakarta, NU Online
Cendekiawan Muslim Indonesia, Prof HM Quraish Shihab menyebutkan, agama menuntun manusia untuk mencintai diri sendiri. Pernyataan tersebut disampaikannya saat ditanya Najwa Shihab, dalam acara Shihab & Shihab belum lama ini.


“Al-Qur’an berkata, Allah tidak menganiaya. Tapi mereka sendiri yang menganiaya dirinya,” ungkap Prof Quraish Shihab kepada putrinya di YouTube Najwa Shihab dilihat NU Online, Sabtu (30/10/2021) pagi.


Menurut Prof Quraish, terkadang manusia tidak mengetahui dan memahami siapa yang seharusnya dicintai, sehingga salah atau kurang tepat ketika mencintai.


“Misalkan kita mencintai anak, maka akan memanjakannya. Begitu pun ketika kita mencintai diri sendiri,” tuturnya dalam perbincangan bertema Menjadi Manusia Seutuhnya dengan Self Love ini.


Prof Quraish juga menyebutkan perlunya mengenali diri agar terhindar dari suatu kegiatan yang justru mencelakakan diri sendiri. Menurut dia, manusia terdiri dari tiga unsur, yakni jasmani, akal, rohani yang harus menyatu pada diri.


“Kalau hanya memperhatikan akal saja dan mengabaikan perasaan, maka akan kacau hidupnya. Jika perasaan saja dan mengabaikan akal, juga akan kacau. Begitu pun perasaan dan akal saja namun mengabaikan jasmani, akhirnya kacau juga,” terang Prof Quraish.


Pendiri Pusat Studi Qur’an (PSQ) itu mengisahkan, di zaman Nabi Muhammad ada sahabat yang hanya ingin beribadah, lantas ditegur Rasulullah saw.


“Tuhan itu punya hak yang harus manusia tunaikan, badan juga punya hak yang harus diperhatikan, keluarga juga termasuk. Ini harus digabungkan semuanya, sehingga tidak ada yang teraniaya dan terabaikan,” tutur Prof Quraish.


“Jika kita hanya memperhatikan rohani, maka kita jadi malaikat. Kalau memperhatikan jasmani saja, bisa jadi binatang. Kalau memperhatikan akal saja, tidak mungkin menjamin kita memperoleh kebenaran, karena kebenaran tidak semuanya dapat dijangkau akal,” sambungnya.


Penulis Tafsir Al Misbah itu menambahkan, Allah tidak memerintahkan manusia untuk menganiaya diri sendiri. Ini terbukti dari perintah untuk selalu melakukan penjagaan.


“Ada ungkapan bagus yang katanya hadis, tapi ada yang berpendapat bahwa itu perkataan sahabat, bahwa seorang yang berakal selama akalnya belum dihalalkan oleh nafsunya maka mereka mempunyai saat-saat dalam hidupnya,” tutur Prof Quraish.


Doktor jebolan Universitas Al-Azhar Mesir ini menambahkan, sekarang ini adalah saat berdialog dengan Tuhan artinya membaca Al-Qur’an atau berdoa. Ada saatnya berpikir tentang alam raya yang artinya menuntut ilmu.


“Ada pula saat melakukan introspeksi, dan ada saat bekerja untuk memenuhi kebutuhan jasmani,” ungkap mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.


Prof Quraish menegaskan, mencintai diri sendiri harus dengan mengenali dan memperlakukan sesuai objek yang ingin dipelihara. “Termasuk berdandan, berpakaian yang bagus. Karena Tuhan itu indah dan mencintai keindahan,” tandasnya.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori