Nasional

Regenerasi Pemimpin Perguruan Tinggi NU, PBNU Lantik Tiga Rektor Baru

NU Online  ·  Rabu, 26 November 2025 | 15:00 WIB

Regenerasi Pemimpin Perguruan Tinggi NU, PBNU Lantik Tiga Rektor Baru

Ketua PBNU Ahmad Suaedy saat melantik para pimpinan perguruan tinggi, di lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (26/11/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melantik tiga pimpinan perguruan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama.


Ketiga pimpinan perguruan tinggi NU itu adalah Rektor Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen Imam Satibi, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalimantan Barat Prof Sukino, dan Rektor Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung Hamidulloh Ibda.


Sesi pelantikan dipimpin oleh Ketua PBNU H Ahmad Suaedy dengan membacakan ikrar yang diikuti oleh ketiga pimpinan perguruan tinggi NU itu. Acara pelantikan berlangsung di lantai 8 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pada Rabu (26/11/2025).


Ketua Lembaga Pendidikan Tinggi (LPT) PBNU Prof Ainun Naim menyampaikan bahwa pelantikan ini menandai proses regenerasi sekaligus penguatan kepemimpinan di perguruan tinggi NU.


Ia menekankan pentingnya kesinambungan visi perguruan tinggi yang berlandaskan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Menurutnya, koordinasi antara PBNU dan para rektor juga menjadi faktor penting dalam memajukan kualitas pendidikan tinggi NU.


“Pelantikan ini penting karena menunjukkan adanya proses regenerasi dan keberlanjutan kepemimpinan perguruan tinggi. Kita berharap perguruan tinggi NU tetap pada visi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar pada nilai-nilai Islam dan tradisi Nahdlatul Ulama,” ujarnya.


Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pendidikan agar perguruan tinggi NU tidak hanya menghasilkan lulusan berkompeten dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kepribadian unggul yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan ke-NU-an.


"Kita pastikan bahwa pendidikan yang diberikan bukan hanya kompetensi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga nilai-nilai Islam dan karakter yang baik,” katanya.


Rektor UMNU Kebumen Imam Satibi menyampaikan bahwa amanah yang diberikan PBNU menjadi tanggung jawab besar untuk terus mengembangkan UMNU Kebumen. Ia mengusung visi menjadikan kampus tersebut sebagai perguruan tinggi yang mendunia, berkarakter, dan berdampak bagi masyarakat.


“Ke depan kami ingin UMNU Kebumen benar-benar mendunia dan menjadi representasi perguruan tinggi di wilayah Jawa Selatan. Tantangan wilayah memang besar, seperti keterbatasan transportasi dan aspek ekonomi. Karena itu kami harus menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh,” jelasnya.


Imam Satibi menegaskan, UMNU Kebumen menekankan program dan kinerja yang memberikan dampak nyata, bukan hanya berbasis capaian akademik.


"Perguruan tinggi bukan hanya sekadar paper atau jurnal, tapi bagaimana memberikan wujud nyata bagi masyarakat. Indikator kinerja harus terukur dan dirasakan dampaknya,” terangnya.


Ia menyebutkan beberapa program studi unggulan yakni teknik informatika, olahraga, pertanian, dan peternakan, terutama dalam menghadapi agenda ketahanan pangan nasional.
 


Sementara itu, Rektor UNU Kalbar Prof Sukino menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan sumber daya manusia yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.


Ia menilai bahwa meskipun masih berusia sekitar 10 tahun, UNU Kalbar telah memiliki jangkauan luas dan terus memperluas akses pendidikan di Kalimantan Barat.


“Kami punya visi untuk mengembangkan SDM yang berdaya saing. Dosen kami ada yang lulusan Cina, Inggris, dan beberapa negara lain. Kami juga membuka jejaring dengan berbagai lembaga di Kalimantan Barat agar memberikan manfaat lebih luas,” ungkapnya.


Prof Sukino juga menyoroti salah satu program unggulan UNU Kalbar, yaitu program studi pertanian yang saat ini menjadi pilot project Kementerian Keuangan.


“Ada 30 mahasiswa dari berbagai provinsi yang dibiayai penuh, termasuk asrama. Ini proyek keunggulan dari Kementerian Keuangan dan insyaallah berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” tuturnya.
 


Adapun Rektor INISNU Temanggung Hamidulloh Ibda memaparkan visinya untuk memperkuat kolaborasi keilmuan dan keislaman yang bersumber pada tradisi keilmuan Islam dan perkembangan teknologi.


Visi tersebut diwujudkan melalui strategi penguatan pancadharma, yakni pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kaderisasi NU, dan pengembangan peradaban Islam.


“Saat ini kami memiliki enam program studi S1 dan dua program pascasarjana, yaitu Hukum Islam dan Pendidikan Agama Islam. Pascasarjana menjadi salah satu keunggulan kami,” jelasnya.


Ibda menuturkan bahwa pihak kampus membutuhkan konsolidasi internal untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia dan pelaksanaan program-program kerja yang telah dirancang.


“Kami berharap bisa mengembangkan kampus ini dengan indikator yang unggul. Mohon doa agar kami dapat menjalankan amanah ini dengan baik,” ujarnya.


Selain melantik para rektor, PBNU juga melantik Badan Pelaksana Penyelenggara UNU Sunan Giri Bojonegoro serta Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Sriwijaya Sumatera Selatan.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang