Nasional

Tantangan NU pada Ulang Tahun ke-96

Sabtu, 23 Maret 2019 | 18:50 WIB

Jakarta, NU Online
Pada 16 Rajab 1440 Hijriyah atau bertepatan dengan tanggal 23 Maret 2019 Nahdatul Ulama telah genap berusia 96 tahun. Pada usianya yang akan mencapai satu abad, NU telah melewati berbagai tantangan di era yang berbeda. 

Sejak kelahirannya pada 16 Rajab 1344 hijriyah yang bertepatan 31 Januari 1926 NU telah berhasil membuktikan keberhasilannya menjawab tantangan zaman yang berbeda. Tak hanya itu, NU juga berhasil dengan baik memberi kontribusi positif pada masalah kebangsaan. NU hampir tidak pernah absen dalam mencarikan jalan keluar bagi masalah kebangsaan dalam forum-forum bahtsul masail NU mulai dari level pesantren, pertemuan lintas pesantren, hingga Munas-Konbes dan Muktamar NU.

Keseriusan NU terhadap masalah kebangsaan ini membuat NU memiliki reputasi yang tinggi di hadapan masyarakat, pemerintah Indonesia, hingga dari masyarakat Internasional. 

Akan tetapi NU tentu bukan tidak memiliki tantangan yang perlu dijawab untuk semakin memaksimalkan perannya di masa yang akan datang. Salah satunya adalah tantangan manajerial organisasi. 

“Saya kira NU perlu terus memegang teguh tradisi pendekatan keilmuan integratif, sambil memperbaiki sistem manajemen organisasi agar lebih kompatibel dengan dinamika zaman. Pada tataran manajemen inilah NU sangat memerlukan reformasi jika ingin menjadi leading sector dalam pemajuan bangsa dan negara serta antar bangsa,” kata Menteri Negara Riset dan Teknologi era Presiden Abdurrahman Wahid ini pada NU Online, Sabtu (23/3).

Tantangan kedua adalah membiasakan diri dengan inovasi yang terjadi begitu cepat di tengah masyarakat, baik dalam inovasi teknologi terkini dan inovasi lain.“Warga NU perlu meneruskan tradisi NU sambil membuka diri terhadap inovasi,” kata AS Hikam. 

Terakhir pada tataran kehidupan masyarakat dan kebangsaan, AS Hikam mengatakan, NU harus terus perposisi sebagai pilar masyarakat sipil Indonesia. “Sehingga ia akan tetap mampu mengambil jarak dengan politik tetapi tanpa mengabaikan perannya dalam memberikan pengawasan terhadap kehidupan politik baik lokal, nasional, regional, maupun global,” katanya. (Ahmad Rozali)