Pesantren ini Terapkan 60% Kurikulum Ekonomi
Senin, 24 Agustus 2015 | 06:00 WIB
"Al-Fath" merupakan surat ke 48 yang ada dalam Al-Quran. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia Al-Fath berarti kemenangan. Kemenangan inilah yang menjadi salah satu motivasi KH M. Fajar Laksana memberikan nama untuk lembaga pendidikan Islam yang ia dirikan, yaitu Pesantren Dzikir Al-Fath.<>
Pesantren yang berdiri sekitar lima tahun lalu ini beralamat di Jln. Merbabu Perum Gading Kencana Asri, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
KH M. Fajar Laksana selaku Pengasuh Pesantren Dzikir Al-Fath mengungkapkan, saat ini Indonesia sedang dalam kondisi 'perang', sehingga santri yang saat ini berjumlah sekitar 470 orang, dididik dan digembleng untuk berhijrah dan menjadi seorang mujahid agar memperoleh kemenangan yang nyata (fatham mubina).
Namun perang yang dimaksud oleh Fajar yang juga Murid Abah Anom Tasikmalaya ini, adalah perang dalam konteks ekonomi dan Teknologi Informasi.
"Yang namanya perang itu jangan diartikan hanya perang fisik saja, tapi perang ekonomi, perang IT, artinya perang psikologis, perang dakwah, syiar Islam," kata alumni Pesantren Gentur Cianjur ini.
Mantan Bendahara PCNU Sukabumi ini pun menyayangkan di internal Islam sendiri ada paham-paham yang cenderung "menyerang" tradisi keagaamaan warga NU, padahal menurutnya hal itu adalah habluminallah.
"Padahal kan kita tidak mengganggu mereka, ini kan urusan kita dengan Allah dan lagipula ada dalil Al-Qur'an haditsnya, kepengen tuh ya jangan mengganggu karena kita juga tidak mengganggu atau mengusik mereka"tambahnya
Ekonomi sebagai Konsentrasi Pesantren
KH Fajar Laksana menyadari betul bahwa waktu dalam mendidik para santri sangat terbatas serta tidak cukup untuk materi pengajian kitab kuning, sehingga yang menjadi konsentrasi di pesantren ini adalah di bidang ekonomi dan IT.
"Di sini menerimanya Mahasantri, sehingga yang mau mondok disini harus kuat agamanya, saya sengaja mengambil porsi ekonomi karena porsi ekonomi ini sangat jarang, kalau yang mengambil porsi keagamaan sudah banyak," tambahnya
Dikatakan Ketua V MUI Sukabumi ini, kurikulum yang dikembangkan di Pesantren Dzikir Al-Fath ini adalah 20% teori yang didapatkan melalui belajar di kelas, 20% Dzikrullah, pengajian Al-Qur'an dan Hadits serta 60% bekerja di 30 unit bisnis pesantren yang sudah beromzet milyaran rupiah.
Diantara unit bisnis tersebut adalah Al-Fath Mart, Al-Fath Express, Al-Fath Plaza, Al-Fath Fried Chiken, Bank Swamitra, Investasi Domba Berqurban Beramal Berkelanjutan (IDB3), Integrated Farm Education And Entrepreneurship (IFE2), Rumah Kemasan dan Produksi, Al-Fath Tirta Hurip, Al-Fath Distribution Center, Al-Fath Techno Center, Sarah Boutique, Alya Boutique, Koperasi SSC, dan lainnya.
"Mayoritas penduduk Indonesia adalah Islam, tapi ternyata perekonomian di Indonesia justeru dikuasai oleh non muslim, jadi kita berperang dengan mereka dalam konteks ekonomi, tapi kita menggunakan fiqh siyasah, bukan berarti kita memusuhi apalagi menyerang mereka, kita tetap kerjasama dengan mereka, karena Nabi Muhammad pun dulu membuat perjanjian Hudaibiyah dengan non muslim," tambah Magister Manajemen Ekonomi ini.
Modal Usaha setelah Lulus
Mahasantri di Pesantren Dzikir Al-Fath semuanya mendapatkan beasiswa 100%, dengan mendapatkan fasilitas makan, tempat, serta pendidikan di pesantren dan di STIE-STMIK Pasim Sukabumi, perguruan tinggi tersebut masih berintegrasi dengan Pesantren Dzikir Al-Fath.
Untuk mendapatkan beasiswa tersebut, selain harus mempunyai mental yang tangguh, para mahasantri juga diwajibkan minimal hafal tiga surat, yaitu surat Al-Fath, Al-An'am dan Surat ar-Rum, karena ketiga surat itu sangat relevan untuk dijadikan sebagai motivasi dalam 'berperang'.
"Kita ingin mencetak pemimpin, pekerja, pegawai yang berakhlakul karimah," ungkap KH. Fajar Laksana yang saat ini menjabat Ketua Lazisnu Sukabumi ini.
Para santri tidak semuanya tinggal di Pesantren, melainkan ditempatkan di beberapa tempat unit bisnis yang ada di Sukabumi dan sekitarnya, namun dalam seminggu harus ke pondok untuk mengikuti pengajian umum.
"Disana kalau waktu shalat tiba semuanya harus istirahat untuk shalat dan mengaji, disana ada ustad yang jadi mentornya," tukasnya.
Pendidikan dan penggemblengan yang diperoleh Mahasantri menyangkut tiga aspek, yaitu akal, hati dan badan, akal sebagai media untuk conceptual skill, dididik melalui pendidikan ilmu ekonomi dan IT di kelas, hati sebagai media spiritual skill, dididik dan digembleng melalui dzikirullah, dan badan sebagai media human skill atau life skill melalui bekerja di unit usaha pesantren.
Selain mendapatkan beasiswa selama mondok, para santri pun akan mendapatkan gaji dari hasil pekerjaannya, bukan hanya itu saja, jika nanti sudah lulus kuliah dan akan pulang ke kampungnya masing-masing mereka akan diberikan modal usaha sebesar Rp. 15.000.000.
Raih Berbagai Penghargaan
Walaupun usianya terhitung masih muda, Pesantren Dzikir Al-Fath berhasil menyabet berbagai prestasi dan penghargaan, baik di tingkat lokal maupun nasional, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Juara I Pemangku Ketahanan Pangan tingkat Propinsi Jawa Barat (2012-2013)
2. Peraih Adhikarya Pangan Nusantara Se-Kota Sukabumi dari Wali Kota Sukabumi (2012-2013)
3. Juara I Kelompok Ternak Domba tingkat Jawa Barat (2013)
4. 10 penampil terbaik tingkat Nasional Olahraga Tradisional di Morotai Maluku (2012)
5. Juara I Olahraga Tradisional tingkat Jawa Barat (2013)
6. Praktisi Etnofarmaka tingkat Nasional (2013)
7. Juara I Kirab Seni Budaya Pawau Heleran Kota Sukabumi (2012-2013)
8. Penghargaan Walikota Sukabumi Sebagai Pembina Olahraga Masyarakat (2012-2013)
9. Penghargaan Kadis PORABUDPAR Sebagai Pelopor dan Pencipta Seni Budaya Boles (Bola Leungeun Seuneu/Bola Tangan Api) (2011)
10. Juara Intensifikasi pekarangan terbaik Kota Sukabumi
11. Juara Terbaik Pengurangan Kemiskinan & Pengangguran tingkat Jawa Barat. (Aiz Luthfi)
Terpopuler
1
Didampingi SBY-Jokowi, Presiden Prabowo Luncurkan Badan Pengelola Investasi Danantara
2
Melihat Lebih Dalam Kriteria Hilal NU dan Muhammadiyah
3
LAZISNU dan POROZ Kirim Bantuan Rp6,45 Miliar untuk Kebutuhan Ramadhan Rakyat Palestina
4
Pemantauan Hilal Awal Ramadhan 1446 Digelar di 125 Titik, Jawa Timur Terbanyak
5
Amal Baik Sebelum Puasa: Saling Memaafkan dan Bahagia Menyambut Ramadhan
6
Aksi Indonesia Gelap, Upaya Edukasi Kritis terhadap Kondisi Sosial, Politik, dan Demokrasi
Terkini
Lihat Semua