Pesantren HARI SANTRI 2016

Ribuan Santri Mranggen Gelar Apel Hari Santri dan Expo

Rabu, 26 Oktober 2016 | 02:03 WIB

Demak, NU Online
Yayasan Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak menggelar Expo Futuhiyyah bertemakan Cinta Tanah Air, 115 Tahun Kiprah Futuhiyyah Untuk Bangsa. Expo dawali dengan apel bendera merah putih dan Resolusi Jihad yang diikuti sekitar 6.000-an santri serta unsur kepolisian dan TNI, Selasa (25/10).

Tampak hadir para Pengasuh Pesantren di Mranggen, ketua yayasan, pejabat Muspida, Kepala Kantor Kemenag Demak, Kepala Dinas Pendidikan Demak, para kepala madrasah se-yayasan.

Wakapolres Demak membuka apel yang sebelumnya menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars Syubbanul Wathon dengan penuh semangat dan pembacaan ikrar santri yang dibacakan oleh santri MA Futuhiyyah 2 Mranggen.

Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Faizurrahman Hanif, acara ini akan digelar dari tanggal 25 sampai 29 Oktober 2016.

“Agenda kegiatan Expo Futuhiyyah ini meliputi kirab bendera, seminar nasional, bahtsul masa’il, pameran produk, lomba-lomba, bakti sosial, bedah buku, penyuluhan kesehatan dan akan ditutup dengan Maulid Nabi,” jelas Faiz pada pembukaan Expo Futuhiyyah di halaman Pesantren Futuhiyyah.

Bakti sosial ini meliputi donor darah, khitan massal, pengobatan gratis, dan santunan sosial juga santunan anak yatim. Sedangkan lomba-lomba meliputi lomba tingkat TK yakni lomba menggambar, mewarnai dan hafalan doa harian se-Kabupaten Demak. Tingkat SD/MI meliputi  lomba cerdas cermat se-Kabupaten Demak. Tingkat SMP/MTs meliputi lomba kaligrafi, MTQ, dan cerdas cermat se-Karisedanan Semarang-Pati.

Tingkat SMA/SMK/MA yakni lomba rebana, baca kitab kuning se-Karisedanan Semarang-Pati. Pihak panitia juga membuka lomba tenis meja, baca puisi, dan pidato se-Yayasan Futuhiyyah.

Insya Allah pada puncak penutupan akan hadir Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj,” kata Faiz.

Sementara Ketua Yayasan Futuhiyyah KH Said Lafif Hakim mengatakan, santri memiliki peran historis dalam dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk peran besar dalam memperjuangkan Kemerdekaan RI.

“Kegiatan ini adalah refleksi sebuah gambaran rasa terima kasih atas perjuangan para pejuang dan sesepuh pesantren dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” jelasnya.

Ia melanjutkan, pihak keluarga dan santri akan terus berkomitmen meneruskan perjuangan para sesepuh dari pendiri pesantren yakni KH Abdurrahman Qoshidil Haq, KH Muslih Abdurrahman, KH MS Lutfil Hakim Muslih sampai KH Muhammad Hanif Muslih melalui jalur dakwah pendidikan.

“Kami punya slogan, cinta satu hati; cinta tanah air, cinta Indonesia,” imbuhnya.

Mahbub Alwi, salah seorang santri Al-Futuhiyah Mranggen menyambut positif kegiatan ini. Menurutnya, hal ini menunjukkan besarnya partisipasi pesantren untuk kemajuan bangsa dan membuat para ustadz dan seluruh santri termotivasi berjuang mengisi kemerdekaan lewat pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. (Ben Zabidy/Alhafiz K)

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua