“Faidhul-Barakat” Karya KH Arwani Kudus tentang Qira’at Sab’ah
Kamis, 7 April 2016 | 22:00 WIB
Gambar di samping ini adalah laman pertama dari manuskrip kitab Faidhul-Barakat
fi Sab’il-Qira’at karangan seorang ulama besar Nusantara, KH Arwani Amin
Kudus, Jawa Tengah (1905-1994 M). Kitab ini sedang ditahqiq di Universitas
Al-Azhar, Kairo, yang terdiri dari tiga jilid dan terhitung sebagai kitab “ilmu
qira’at sab’ah” yang langka di Nusantara.
Kemungkinan
kitab ini ditulis sekitar tahun 1930-an. Pengarang mengatakan dalam kata
pengantarnya jika ia menuliskan kitab karangannya itu semasa menjadi santri KH
Munawwir Krapyak (Yogyakarta), tepatnya saat mengaji kitab Hirzul-Amani wa Wajhut-Tahani karangan Shaikh al-Qurra
Abu Muhammad
al-Qasim as-Syathibi (w. 590 H/ 1194 M).
Meski ditulis
saat masih berusia belia dan masih berstatus sebagai santri, namun kecakapan
dan kualitas bahasa Arab yang dimiliki Kiyai Arwani sangat bagus dan sempurna.
Hal ini tercermin dengan jelas dalam manuskrip-kitab Faidhul-Barakat ini. Kitab ini menjadi
lebih istimewa karena, seperti ditegaskan oleh sang pengarang, hendak
menyuguhkan metode baru dalam mempelajari ilmu qira’at agar para pelajar lebih
mudah memahami dan menerapkannya.
KH Arwani lalu
mengasas pesantren khusus al-Qur’an pada tahun 1942-an, Yanbu’ul-Qur’an, yang tak jauh
dari Masjid Agung Kudus. Hampir kebanyakan para ulama qira’at dan Al-Qur’an di
Indonesia pada masa ini memiliki keterikatan sanad (mata rantai keilmuan)
dengan beliau.
Ilmu qira’at
terhitung sebagai disiplin ilmu yang langka digeluti di blantika keilmuan Islam
Nusantara. Tak banyak para ulama Nusantara yang menulis dalam disiplin ilmu
ini. Sepanjang yang saya tahu, baru ada tiga ulama Nusantara yang menulis dalam
bidang ini dan dengan menggunakan bahasa Arab, yaitu Shaikh Mahfuzh al-Tarmasi
Tremas (w. 1920 M, menulis Ghaniyyah at-Thalabah fi Syarhit-Thayyibah fil-Qira’at as-Sab’ah), lalu KH Arwani Amin al-Qudsi Kudus (w. 1994, yaitu kitab
yang sedang dibicarakan ini, Faidhul-Barakat), dan ulama kontemporer KH Prof. DR. Ahsin Sakho
Muhammad Cirebon (Manba’ul-Barakat fi Sab’il-Qira’at).
Manuskrip Faidhul-Barakat ini sekarang sedang ditahqiq dalam penelitian tesis Magister di Fakultas Bahasa Arab Universitas Al-Azhar, Kairo, Gus KH Agus Salim. Dari sang calon ulama qira’at Nusantara masa depan ini kopian laman manuskrip ini didapatkan, bersama seorang mahasiswa Indonesia dan dua orang mahasiswa Arab lainnya.
Semoga prosesi tahqîq manuskrip luar biasa ini segera selesai dan lekas diterbitkan, agar karya ilmu qira’at ulama Nusantara pun dapat semakin memperkaya dan mewarni khazanah keilmuan Islam di Timur Tengah dan dunia Islam secara umum. (Ahmad Ginanjar Sya’ban)
*NU Online akan mengulas beberapa khazanah ulama Nusantara yang diterbitkan atau tersimpan di beberapa negara di Timur Tengah di rubrik Fragmen ini setiap hari Jum’at. Sebagian besar khazanah ini sudah tidak diterbitkan lagi. Kritik-saran atau catatan tambahan bisa dikirimkan ke redaksi@nu.or.id.Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
2
Cerita Rayhan, Anak 6 Tahun Juara 1 MHN Aqidatul Awam OSN Zona Jateng-DIY
3
Peran Generasi Muda NU Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045 di Tengah Konflik Global
4
Daftar Barang dan Jasa yang Kena dan Tidak Kena PPN 12%
5
Luhut Binsar Pandjaitan: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian Timur Tengah
6
OSN Jelang Peringatan 100 Tahun Al-Falah Ploso Digelar untuk Ingatkan Fondasi Pesantren dengan Tradisi Ngaji
Terkini
Lihat Semua