Mohamad Sobary: Sastra, Spiritualitas, dan Perlawanan Puitik Rakyat Kecil
Senin, 3 November 2025
Dalam episode ke-29 program Menjadi Indonesia, NU Online menghadirkan sosok kolumnis, sastrawan, sekaligus budayawan kenamaan Mohamad Sobary.
Kang Sobary—begitu ia akrab disapa—mengajak pemirsa menyelami dunia sastra, ilmu sosial, dan spiritualitas dengan cara yang hangat dan menggugah.
Karya-karya Kang Sobary banyak menyoroti kehidupan dan falsafah orang-orang biasa—rakyat kecil—bukan sekadar kebetulan, melainkan kesadaran.
“Aku menulis kelas sosialku sendiri,” ungkap pria yang juga mendalami ilmu Antropologi ini.
Dengan gaya khasnya yang jujur dan jenaka, Sobary menegaskan bahwa meski berada di lapisan bawah, rakyat bukanlah golongan yang bisu atau tertindas.
“Kami tidak tertindas. Kami punya kemampuan melawan. Kekuatannya apa? Geguyon,” ujarnya sambil tersenyum.
Tokoh-tokoh rekaan Sobary seperti Kang Sejo Melihat Tuhan adalah cermin nyata kehidupan masyarakat.
“Kang Sejo tahunya cuma: ‘Duh Gusti yang tak pernah tidur.’
Doanya itu mendalam. Dengan doa seperti itu, mereka menyelesaikan banyak ketegangan hidup. Mereka kelihatan tertindas, padahal sejatinya kelompok yang merdeka,” tutur Sobary.
Dalam perbincangan tersebut, Sobary tidak hanya membahas dunia rakyat kecil dan karya-karya sastrawan besar, tetapi juga menyingkap kondisi sosial, politik, dan budaya yang menjadi penopang kokohnya Indonesia.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
6
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
Terkini
Lihat Semua