Warta

12 Pesantren NU Jadi Pilot Project Penanganan Narkoba

Senin, 27 Februari 2006 | 09:52 WIB

Jakarta, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) tak mau main-main dengan narkoba. Organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam terbesar di Indonesia ini, menganggap persoalan tersebut sangat serius, begitu pula dengan penanganannya.

Oleh karena itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), lewat 12 pondok pesantren yang berada di bawah naungannya telah melaksanakan program proyek percontohan guna menangani peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba tersebut.

<>

“Kita sedang membuat pilot project dalam penanganan narkoba. Ada 12 pesantren yang menjadi pilot project kita,” terang Ketua PBNU Rozy Munir kepada wartawan usai pembukaan konferensi internasional tentang narkoba yang digelar oleh PBNU di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan M H Thamrin, Jakarta, Senin (27/2).

Program yang didukung oleh Colombo Plan itu, terdapat beberapa kegiatan aksi penanganan narkoba, di antaranya membuat pusat informasi narkoba. "Ke depannya kita akan buat juga pusat rehabilitasi narkoba, tapi saat ini yang lebih penting adalah sosialisasi pada masyarakat," ujar Rozy.

Adapun 12 pesantren yang turut dalam program tersebut adalah Asshiddiqiyah (Jakarta), Al Munawar (Yogyakarta), Sabilul Hasanah (Palembang), Darul Ulum (Jombang), Al Hikam (Malang), Dahlan Syafi’i (Mojokerto), Dar El Hikmah (Pekanbaru), Asshimadiyah (Madura), Darunnajah (Jakarta), Cipasung (Tasikmalaya), Darul Musari’in Al Islamiyah (Jawa Barat), dan Darul Ulum (Pontianak).

Tak Hanya “Say No to Drug”, tapi “Know About Drug”
Partisipasi NU melalui 10 ribu jaringan pesantrennya yang tersebar di seluruh Indonesia, tidak hanya bertujuan untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Lebih penting dari itu adalah bagaimana masyarakat, khususnya kalangan pesantren mengerti tentang narkoba, berikut bahayanya.

“Jadi, tidak hanya “Say No to Drug”, tapi juga “Know About Drug”. Artinya, masyarakat, terutama pesantren juga harus tahu atau mengerti apa itu narkoba,” terang Rozy kepada wartawan.

Lebih lanjut, mantan Menteri BUMN di era pemerintahan Gus dur ini, menjelaskan bahwa ada beberapa pesantren yang melakukan pengobatan spiritual terhadap para pecandu narkoba. Di antaranya adalah pesantren Asshiddiqiyah (Jakarta) pimpinan KH Nur Muhammad Iskandar. “Ada pengobatan spiritual melalui dzikir, dan lain-lain,” terangnya. (rif)