Aktivis NU Kudus Prihatinkan Guru Madrasah NU, Tapi Bukan Aswaja
Kamis, 3 November 2011 | 05:30 WIB
Kudus, NU Online
Sejumlah aktivis muda NU Kudus-Jawa Tengah merasa prihatin adanya guru madrasah atau sekolah di bawah naungan Ma’arif NU Kudus yang tidak jelas Aswajanya.
Mereka menilai, ada di antara guru tersebut teridentifikasi bergabung dalam organisasi bukan NU.
<>Keprihatinan ini terungkap dalam forum jagongan aktifis muda NU di Kantor NU Kudus kemarin malam. Hadir puluhan aktifis dan alumni IPNU-IPPNU berbagai angkatan.
Sebelumnya dalam situs jejaring sosial facebook group Ngobrol bareng GMNU juga ramai memperbincangkan permasalahan tersebut.
Wakil ketua IPNU Kudus Abdur Rozak mengatakan kehadiran guru tersebut akan bisa mempengaruhi anak didik terkait penanaman nilai-nilai maupun ajaran NU dan Aswaja
“Dan tidak menutup kemungkinan mempengaruhi kebijakan lembaga madrasah tersebut," katanya Rozak mengawali pembicaraan.
Menurutnya, IPNU memiliki tanggung jawab besar terhadap keberadaan pelajar agar terhindar dari rongrongan idiologis baik dari dalam maupun luar.
“Kami akan membentuk tim untuk mendalami permasalahan yang sensitive ini , kemudian hasilnya kita rekomendasikan kepada PCNU dan LP Ma’arif,” tambahnya.
Mantan Ketua IPNU Kudus M. Aflah menilai kejadian ini merupakan salah satu bentuk rongrongan terhadap aset-aset NU yang dilakukan dari dalam.
“Ini tidak etis guru Maarif bergabung organisasi non idiologis. Generasi Muda NU harus menyelamatkan agar idiologi dan aset NU tetap bertahan di lingkungan madrasah,”katanya.
Di akhir jagongan, para aktivis tersebut meminta Badan Pelaksana Pendidikan Ma’arif NU (BPPNU) yang mengelola madrasah agar selektif menerima tenaga pengajar baru dengan kriteria yang jelas, yakni profesional dan berlatar belakang NU.
“Termasuk juga guru madrasah perlu diberi rambu-rambu untuk tidak bergabung menjadi aktifis organisasi beridiologi non Aswaja,” tegas Aflah.
Redaktur : Hamzah Sahal
Kontributor : Qomarul Adib)
Terpopuler
1
Menag Nasaruddin Umar akan Wajibkan Pramuka di Madrasah dan Pesantren
2
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
3
Kiai Ubaid Ingatkan Gusdurian untuk Pegang Teguh dan Perjuangkan Warisan Gus Dur
4
Pilkada Serentak 2024: Dinamika Polarisasi dan Tantangan Memilih Pemimpin Lokal
5
Dikukuhkan sebagai Guru Besar UI, Pengurus LKNU Jabarkan Filosofi Dan Praktik Gizi Kesehatan Masyarakat
6
Habib Husein Ja'far Sebut Gusdurian sebagai Anak Ideologis yang Jadi Amal Jariyah bagi Gus Dur
Terkini
Lihat Semua