Warta UNU SURAKARTA

Angkatan Pertama Universitas NU Surakarta Melebihi Target (2)

Ahad, 18 Maret 2012 | 11:11 WIB

Surakarta, NU Online
Berdirinya Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) Surakarta, ternyata mendapat banyak dukungan dari tokoh-tokoh politik tingkat nasional. Tak hanya itu, masyarakat pun menyambut dengan penuh antusias.

Mahasiswa angkatan pertama jumlahnya jauh melampui target dari jumlah yang direncanakan. Yakni, sebanyak 103. Mereka datang dari seluruh penjuru tanah air. 
Output mahasiswa angkatan pertama cukup membanggakan hati para pengelolanya. Bahkan, Menteri Agama RI menghadiahkan status diakui bagi fakultas hukum Islam. Yakni, melalui SK Nomor 39 Tahun 1964 tertanggal 14 Juni 1964.<>

Berdasarkan catatan di buku kenangan Wisuda Ke-IV Program Sarjana dan Magister  Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) Surakarta tahun akademik 2011/2012 disebutkan ada belasan tokoh politik nasional yang mendukung berdirinya UNU. Diantaranya Menteri Agama RI saat itu, KH Masjkur, Wakil Perdana Menteri II, DR KH Idham Cholid, Sekjend PBNU, KH Syaefudin Zuhri, Abdul Aziz Diyar (PB LP Maarif) dan KH Abdul Wahab Chabullah (Rais Aam).

Selain itu, sejumlah tokoh nasioanl juga menyatakan kesanggupannya untuk mengambdikan ilmunya sebagai tenaga edukatif di UNU Surakarta. Seperti KH Abdul Wahab, DR KH Idahm Cholid, KH Anwar Musadad, Mr Imron Rosjadi, Prof Thair Taib Abdul Mun’im dan Mr RA Soenarjo. Kemudian Mr Gumolyu, KH Muhtar Rosjidi, KR M Al Karim, Mr Notosusanto, dan Ustadz Malian Jam’an.

”Tokoh-tokoh tersebut turut memberikan perkuliahan pada Kuliyatul Qodho/Fakul Hukum Islam PTI NU Surakarta,” ujar Rektor Universitas NU Surakarta, KH Ahmad Mufrod Teguh Mulyo.  

Saat itu, perkuliahan ditempatkan di Madrasah Assatut Ta’mir yang berlokasi di komplek Masjid Tegalsari, Jl Dr Wahidin 7 Solo. Lokasinya tidak jauh dari kampus UNU Surakarta saat ini.
 
Dalam perkembangannya, setelah Kuliyatul Qodho Perguruan Tinggi Islam (PTI) NU menghasilkan sarjana muda pertama tahun 1961, nama perguruan tinggi ini pun diubah. Yakni, dari PTI NU menjadi Universitas Nahdhatul Ulama Surakarta (UNNU). 

Kemudian pada tanggal 9 Desember 1973, UNNU membuka fakultas baru. Yakni, Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam. Jurusan baru ini mendapat pengakuan status terdaftar. Yakni, melalui Keputusan Dirjen Binbaga Islam Nomor : KEP/D.V/76/78 tertanggal 24 April 1978. 

Sejak tahun 1988, UNNU Surakarta berubah menjadi Institut Agama Islam Nahdhatul Ulama (IAINU) Surakarta. Yakni, melalui SK Yapertinus Nomor 13/SK-2/V/1988. Sejalan dengan itu, Fakultas Hukum Islam menyesuaikan menjadi Fakul Syariah jurusan Peradilan Agama program S1. Sedangkan Fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam tetap. 

Kedua fakultas tersebut mendapat status terdaftar melalui SK Menteri Agama RI Nomor 219 Tahun 1988 tanggal 28 Desember 1991. Tiga tahun kemudian, Fakultas Syariah mendapat status diakui berdasarkan SK Menteri Agama RI Nomor 70 tahun 1991 tanggal 23 April 1991. 


(Bersambung) 

Redaktur : Syaifullah Amin
Penulis    : Sholihin Hasan