Brisbane, NU Online
Bank-bank syariah di Indonesia terancam layu dan mati sebelum berkembang kalau terus asyik dengan penyaluran kredit-kredit konsumtif, kata Ekonom Indonesia yang menjadi peneliti tamu di Universitas Teknologi Queensland (QUT), Dr.Muhammad Handry Imansyah.
"Bank-bank syariah sudah masuk ke pasar konsumtif. Yang ideal adalah kredit-kredit produktif bukan konsumtif. Kini bank-bank syariah misalnya sudah menerbitkan kartu-kartu kredit. Kalau penyalurannya tidak dilakukan hati-hati, apa jadinya?" katanya di Brisbane, Jumat malam.
<>Selain kurang memberikan nilai tambah yang produktif bagi pengembangan ekonomi umat, kondisi ini juga bisa jadi mengancam eksistensi bank-bank syariah itu sendiri, katanya dalam forum pengajian yang dihadiri belasan anggota Perhimpunan Masyarakat Muslim Indonesia di Brisbane (IISB) itu.
"Saya khawatir perkembangan bank-bank syariah di Tanah Air yang cepat tanpa ditopang fondasi yang kuat ini justru membuatnya mati muda," katanya.
Ekonom yang pernah terlibat dalam unit survelensi Departemen Keuangan RI itu mengatakan, ciri-ciri menjelang terjadinya krisis perbankan yang merontokkan banyak bank konvensional di Tanah Air beberapa tahun lalu kini justru mulai tampak di sektor perbankan syariah.
"Inilah yang mengkhawatirkan saya. Jadi jangan sampai bank-bank syariah layu sebelum berkembang," katanya.
Sejarah kehadiran sektor perbankan syariah di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari nama Bank Muamalat Indonesia (BMI) karena bank yang didirikan tahun 1991 itu merupakan pelopor.
Kini, selain BMI, Indonesia juga memiliki institusi bank syariah yang lain, seperti Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sejumlah bank umum besar, seperti BNI dan BRI, pun sudah membuka unit usaha syariah.
Seperti diberitakan media, beberapa bank asing yang beroperasi di Indonesia, seperti City Bank dan HSBC, juga tertarik membuka unit usaha syariah. Bahkan, bank syariah Singapura ingin membuka cabangnya di Tanah Air. (ant/sir)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
2
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
3
Awal Ramadhan, Gus Baha Pilih Ikut Keputusan Pemerintah, Apresiasi Perbedaan
4
Anggaran Pendidikan Dipangkas, BEM PTNU DIY: Pemerintah Korbankan Hak Rakyat
5
Muncul Ajakan Cuti Bersama, Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Aksi Indonesia Gelap Hari Ini
6
Arab Saudi Berikan 100 Ton Kurma Ramadhan untuk Indonesia
Terkini
Lihat Semua