Warta

Diisukan Jadi Cawapres Prabowo, Khofifah Berkelit

Selasa, 5 Mei 2009 | 11:01 WIB

Jakarta, NU Online
Khofifah Indar Parawansa merupakan salah satu orang yang disebut-sebut bakal menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Namun, saat dikonfirmasi, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu terus berkelit dan berusaha menghindari untuk menjawab pertanyaan wartawan seputar itu.

“Nantilah,” ujarnya seraya menambahkan bahwa dirinya sedang berkonsentrasi pada penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Muslimat NU di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 28 Mei-1 Juni 2009. Ia mengatakan hal itu kepada wartawan di Kantor Pengurus Besar NU, Jakarta, Selasa (5/5).<>

Khofifah pun mengaku tak mau beranda-andai bakal dipinang Prabowo yang juga Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra itu. Ia hanya mengingatkan kasus dugaan rekayasa Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sempat menjadi polemik beberapa waktu lalu. Namun, kini seolah menghilang.

Muslimat NU, katanya, memang tidak akan menginstruksikan anggotanya untuk memeriksa daftar pemilih sementara atau DPT Pemilu Presiden yang akan diselenggarakan pada Juli nanti. Pihaknya hanya mengimbau kader Muslimat yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara agar tetap waspada jangan sampai kasus kekacauan DPT pada Pileh lalu terulang kembali.

Saat didesak kesediaannya jika sewaktu-sewaktu diminta Prabowo untuk maju ke Pilpres, ia kembali menghindar. Ia hanya mengatakan bahwa pada Rakernas nanti, pihaknya akan merumuskan semacam kriteria capres-cawapres yang layak dipilih. Itu bukan berarti untuk mendukung pasangan capres-cawapres tertentu, namun hanya memberikan pertimbangan pada anggota Muslimat NU agar tidak menjadi “pemilih yang mengambang.”

“Agar anggota Muslimat NU ini tidak menjadi ‘pemilih mengambang’. Kriteria-kriteria itu nantiya, setidaknya, bisa menjadi pertimbangan untuk memilih, bukan untuk dukung mendukung” terang mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan itu. (rif)