Warta HARLAH KE-82 NU

Gus Ali-Ali Maschan Ikuti Jalan Santai

Ahad, 10 Februari 2008 | 12:29 WIB

Surabaya, NU Online
Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Ali Masyhuri (Gus Ali) dan Ketua PWNU Jatim, Dr KH Ali Maschan Moesa MSi, Ahad (10/2), mengikuti "Jalan Santai Bersama Kiai" dengan ribuan nahdliyin (warga NU) se-Jatim.

Beberapa peserta Jalan Santai untuk merayakan Hari Lahir (Harlah) ke-82 NU itu mengenakan sarung, termasuk Ali Maschan (barisan tengah) dan Syuriyah PWNU Jatim KH Abdurrahman Navis Lc.

<>

Namun, Gus Ali (barisan terdepan), Wakil Ketua PWNU Jatim H Masyhudi Muchtar (tengah), dan Wakil Sekretaris PWNU Jatim Nurhidayat terlihat hanya mengenakan celana olahraga.

"Saya mengenakan celana olahraga, karena kyai itu juga harus cerdas, masak jalan sehat kok pakai sarung. Kita harus membedakan urusan olahraga dengan pengajian," kata Gus Ali yang juga pengasuh Pesantren Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo itu.

Ungkapan Gus Ali saat melepas rombongan pertama itu disambut senyum Ali Maschan. "Jalan sehat itu terlalu panjang hubungannya dengan kecerdasan, tapi sangat dekat hubungannya dengan kesehatan, karena pakai sarung atau celana sama-sama sehat," kata Ali menimpali.

Namun, Ali Maschan juga mengaku, Jalan Santai yang diadakan PWNU Jatim itu dapat mempererat silaturahmi para kyai dan warga NU Jatim. "Jalan sehat itu ternyata capek juga ya," kata Ali Maschan yang mengenakan setelan kopiah, baju, dan sarung warna putih itu.

Jalan santai yang dimulai pukul 06.30 WIB dari depan Kantor PWNU Jatim Jl Masjid Al-Akbar Timur nomer 9, Surabaya itu, juga tampak diikuti peserta yang memakai kostum unik seperti baju ala Sunan Kalijogo (Sidoarjo) dan sarung dengan warna seragam (Trenggalek).

Selain itu, Jalan Santai Harlah NU ke-82 itu juga menyediakan hadiah umroh bagi dua orang yang diraih peserta dari Trenggalek dan Surabaya, sedang peserta lain meraih hadiah lainnya seperti sepeda motor, kulkas, TV, arloji, mesin cuci, dan sebagainya.

Jalan Santai itu menempuh rute sejauh 5-7 kilometer dari sisi selatan Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), rumah makan Agis, melintasi jalan di samping tol, lalu masuk apartemen dan swalayan Cito, bundaran Waru, Jl Ahmad Yani, Alfamart, Graha Astranawa, dan MAS. (ant/eko)