Warta

Habib Luthfi Imbau Umat Islam Ikuti Keputusan Pemerintah tentang Idul Fitri

Senin, 29 September 2008 | 03:14 WIB

Pekalongan, NU Online
Ulama kharismatik asal Pekalongan, Jawa Tengah, Habib Muhammad Luthfi, mengimbau umat Islam agar dapat mengikuti keputusan pemerintah tentang penetapan 1 Syawal 1429 Hiriyah atau Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

Imbauan tersebut dikatakan Habib Luthfi pada pertemuan dengan para ulama, kiai, pengurus masjid dan musholla se-Kabupaten Pekalongan, Pemalang dan Batang, di Pekalongan, beberapa waktu lalu. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online, Abdul Muiz.<>

Meski berdasar hisab (metode perhitungan astronomis) tak akan terjadi perbedaan, menurut Habib, bisa jadi nanti umat Islam akan mengakhiri puasa berbeda-beda. Hal itu dikhawatirkan akan menimbulkan masalah.

Habib Luthfi meminta umat Islam yang melaksanakan Lebaran berbeda dengan keputusan pemerintah agar tetap menghormati yang lain. Demikian pula sebaliknya bagi yang berhari raya sesuai keputusan pemerintah.

Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan. Di antaranya, umat Islam diminta agar saling menghargai perbedaan. Pemerintah daerah juga diminta menjaga ketenteraman dengan menertibkan umat Islam yang menggelar takbir keliling dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat atau lebih.

Tim Rukyatul Hilal (tim pengamatan bulan) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan menyampaikan, proses rukyatul hilal pada 29 September 2008 mengikuti rujukan beberapa kitab. Di antaranya, Sullamun Nayyirain, Risalatul Qomaroin, Fatchul Rouful Manan dan almanak Menara Kudus.

Sesuai kitab rujukan itu, hilal tampak antara 00 derajat 36 menit hingga 01 derajat 24 menit. Namun, pada tanggal itu, kemungkinan bulan dapat di-rukyat sangat kecil, sehingga diperkirakan usia bulan digenapkan menjadi 30 hari. Dengan demikian, 1 Syawal 1429 Hijriyah jatuh pada 1 Oktober 2008.

Namun demikian, untuk kepastian awal Syawal, masyarakat diimbau untuk menunggu keputusan pemerintah, dalam hal ini Departemen Agama, setelah Sidang Itsbat bersama para pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam.

Masjid Jami’ Kauman yang merupakan salah satu masjid terbesar di Kota Pekalongan, semula tidak membatasi diri untuk melaksanakan saolat Idul Fitri satu kali. Namun, atas saran dan masukan berbagai pihak, masjid itu akan mengikuti keputusan pemerintah saja. (rif)