Haji Aman dan Lancar, Polisi Hanya Jaga Ketertiban
Jumat, 19 November 2010 | 22:30 WIB
Pelaksanaan haji tahun 1431 H berlangsung aman dan terkendali. Penyelenggaraan haji tahun 1431 H tidak mengalami kendala yang berarti. Termasuk juga angka kriminalitas yang sangat minim.
Selama di Mina, para petugas yang dikerahkan untuk menjaga ketertiban jamaah juga tidak mengalami kasus atau kendala yang hambatan serius. Hanya, memang para petugas kesehatan harus bekerja keras untuk melayani jamaah yang harus dirawat.r />
Demikian dinyatakan Komandan Satuan Operasi Mina Subakin Abdul Mutthalib di Mina, Jum'at (19/11). Menurut Subakin, secara umum penyelenggaraan ibadah haji tahun ini dapat dikatakan sukses.
Sementara itu pihak Tauiyah Islamiyah (penyuluh keagamaan) khusus haji pemerintah Arab Saudi, menyatakan bahwa penyelenggaraan haji berlangsung lancar dan terkendali karena masing-masing jamaah memiliki pemikiran yang sama mengenai haji. Semua jamaah yang datang ke Makkah untuk berhaji sudah meniatkan diri untuk beribadah.
"Para polisi (syurtoh) dan penjaga (askar) dikerahkan hanya untuk menjaga ketertiban. Sementara itu sesama jamaah juga tidak pernah saling terlibat permusuhan. Jadi hampir-hampir tidak perlu penjaga keamanan," tutur KH Abdul Wahid, salah seorang anggota penyuluh asal Indonesia.
Lebih lanjut Kiai Wahid -sapaan akrab ulama asal Banten ini menjelaskan, Jamaah haji yang datang dari berbagai penjuru dunia dalam jumlah sangat besar telah menyadari bahwa mereka harus datang dengan jiwa yang bersih dan penuh kerendahhatian. Sehingga hampir-hampir tidak ditemukan gesekan antar jamaah, bahkan hingga tingkat terkecil.
"Misalnya saja terjadi senggolan, maka masing-masing tidak lantas adu melotot atau menantang berantem. Kalaupun tidak insyaf kedua-duanya, pasti salah satu akan mengalah. Bahkan untuk untuk urusan-urusan kecil, secara sadar jamaah akan memilih untuk menghindari dosa dan kesalahan," tutur Kiai Wahid.
Hal demikian ini, lanjutnya, telah termaktub dalam firman Allah SWT. Siapa pun yang telah menetapkan niat haji dalam bulan, maka tidak boleh rafats (berkata kotor dan jorok), berbuat fasik dan berbantah bantahan di dalam masa mengerjakan haji. (QS. al-Baqoroh, 197).
"Para jamaah haji bahkan selalu berusaha mengerjakan kebaikan kebaikan sesuai perintah Allah SWT. Karena mereka selalu berharap pahala dan keridhoan Allah SWT," tandas Kiai Wahid.
Tauiyah Islamiyah adalah sebuah komisi yang dibentuk oleh pemerintah Arab Saudi untuk memberikan penerangan kepada para jamaah haji terkait kebijakan-kebijakan pemerintah Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji. Komisi ini beranggotakan para ulama seluruh dunia yang kebanyakan direkrut dari para alumni universitas-universitas di Arab Saudi. (min/Laporan langsung Syaifullah Amin dari Arab Saudi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
2
Cerita Rayhan, Anak 6 Tahun Juara 1 MHN Aqidatul Awam OSN Zona Jateng-DIY
3
Peran Generasi Muda NU Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045 di Tengah Konflik Global
4
Luhut Binsar Pandjaitan: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian Timur Tengah
5
OSN Jelang Peringatan 100 Tahun Al-Falah Ploso Digelar untuk Ingatkan Fondasi Pesantren dengan Tradisi Ngaji
6
Pengadilan Internasional Perintahkan Tangkap Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant atas Kejahatan Kemanusiaan
Terkini
Lihat Semua