Warta

Hasyim Muzadi: Presiden Harus Tangani Kemelut Poso

Rabu, 15 Maret 2006 | 03:50 WIB

Malang, NU Online
Ketua Umum PBNU KH.Hasyim Muzadi menyatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus turun tangan untuk mengatasi kemelut yang hingga kini masih terus terjadi  di Poso.

"Semestinya yang turun tangan itu Presiden SBY sendiri dengan menggelar pertemuan segitiga antara pihak terkait, terutama aparat TNI dan Polri. Kondisi ini jangan dibiarkan agar tidak terjadi benturan antar aparat sendiri," katanya di kediamannya kompleks Pesma Al-Hikam Malang, Selasa.

<>

Ia mengakui, diantara aparat keamanan dan masyarakat serta antar aparat keamanan dan pertahanan sendiri juga tidak ada kesamaan persepsi, sehingga mereka mengambil langkah sendiri-sendiri dalam penangani kemelut di Poso.

Selain itu, katanya, tokoh-tokoh lintas agama juga perlu diberi kesempatan berdialog, bahkan ceramah secara bersama-sama, termasuk Mahatera Tavaro dari agama Budha. Ini mengingat dari kekacauan yang tak kunjung selesai tersebut ada orang-orang yang mengail dan mencari keuntungan pribadi.

Dalam kondisi yang serba tidak menentu tersebut, lanjutnya, intervensi negara asing sangat terasa, bahkan pertentangan antar aparat juga "mencerminkan" adanya intervensi dari kepentingan asing yang berbeda. Antar aparat keamanan tidak ada titik temu sebagai solusi terbaik guna menyelesaikan setiap kemelut, termasuk yang ada di Poso.

Menyinggung tuntutan mati bagi para pelaku Poso, mantan Cawapres pasangan Megawati Soekarnoputri itu mengatakan, dikaji ulang juga tidak menjadi masalah, karena diyakininya yang saat ini dalam proses hukum di persidangan tersebut bukanlah pelaku utama.

"Saya yakin mereka itu bukan pelaku utama, sehingga kalau dikaji ulang tuntutan hukumannya, dari tuntutan mati menjadi lebih ringan  juga tidak masalah, bahkan mungkin akan lebih adil," demikian Hasyim Muzadi. (ant/mkf)