Warta

Hasyim: Orang Tak Paham NU Jangan Bicara Khittah!

Selasa, 26 Agustus 2008 | 10:22 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mengatakan, orang yang tak memahami NU sebaiknya jangan bicara soal konsep Khittah 1926. Pasalnya, ketidakpahaman itu bisa mengakibatkan kesalahan tafsir.

Hasyim mengungkapkan hal itu ketika dihubungi dari Jakarta, Selasa (26/8). Ia menanggapi pernyataan Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Jawa Timur, Setya Purwaka, yang menyindir perilaku tokoh-tokoh NU terkait pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim saat bersilaturahmi dengan para jurnalis di Surabaya, Ahad (24/8) lalu.<>

"Ada yang menyebut-menyebut agar NU kembali ke Khittah. Padahal, mereka tidak paham apa itu Khittah," kata Hasyim yang merupakan salah seorang penyusun konsep khittoh NU tersebut.

Sekilas, lanjut Hasyim, mereka terlihat seolah-olah peduli dan memahami NU. Namun, jika dicermati, ternyata mereka adalah bagian dari tim sukses salah satu calon yang kebetulan tidak didukung NU.

"Apakah Pjs gubernur itu bagian tim sukses kandidat tertentu? Tentu bukan. Jadi, tidak perlu ikut-ikutan mengomentari NU, apalagi dalam suasana Pilgub saat ini," katanya.

Hasyim menyarankan Setya Purwaka berhubungan langsung dengan pemimpin NU jika memang ingin tahu soal organisasi yang memiliki basis massa di Jatim itu. "Kalau ingin tahu soal NU tanyalah ke pemimpinnya. Jangan menafsirkan NU secara salah," katanya.
 
Hasyim juga mengingatkan Setya Purwaka agar tidak mencampuri urusan NU. "Saya berharap Pjs Gubernur Jatim tidak mencampuri NU terlalu dalam karena itu bukan tugasnya," pungkasnya.

Sebelumnya, Setya mengatakan, "Ojok seneng nyewakno tenda utawa kursilah (Jangan suka menyewakan tenda atau kursilah). Mendingan membangun rumah. Rumah yang sejuk, rumah yang damai. Besarkan rumah itu supaya banyak orang yang masuk ke dalamnya," katanya.

Setya juga menyatakan agar tokoh NU tidak membawa institusi NU ke politik praktis. "Mudah-mudahan para elitnya bisa memberi masukan. Bagaimana menyadarkan mereka," katanya.

Terkait Pilgub Jatim, kata Hasyim, memang banyak pihak, bukan hanya Setya, yang bicara agar tokoh NU tak ikut turun tangan, terlebih membawa institusi NU. (ant/sbh)