Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Hasyim Muzadi kembali memprotes rencana penerbitan majalah Playboy di Indonesia. Ia tak rela jika pemerintah tetap berkeras untuk melegalisasi keberadaan majalah porno tersebut.
"Saya menolak pornografi dan pornoaksi karena sudah nyata merusak masyarakat. Kok mau ditambahi lagi dengan legalisasi oleh pemerintah," tegas Hasyim dalam jumpa pers usai Istiqhosah Kubro yang diselenggarakan Lembaga Nahdlatul Ulama (LDNU) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (31/1).
<>Hasyim juga sangat menyesalkan sikap pemerintah yang seolah tidak punya hak untuk menolak keberadaan majalah asal Amerika Serikat itu. Pernyataan itu dianggapnya fatalistik. "Tidak boleh pemerintah ngomong seperti itu," tandasnya.
Untuk menghalangi masuknya majalah Playboy itu, Hasyim tidak mau tinggal diam. Ia mengatakan sudah melayangkan surat ke DPR serta beberapa anggota dewan yang berasal dari NU sudah diberitahu.
"Kita juga sudah kirim surat kepada menteri dan kita akan gerakkan rakyat kalau nanti majalah itu terbit," tegas Hasyim.
Diakui Hasyim, saat ini memang banyak media “syur” yang beredar luas di masyarakat dan tidak ada larangan sama sekali. "Tapi nggak ada yang dilegalisir. Yang selama ini sudah keterlaluan kok mau ditambah lagi!" ungkapnya.
Baginya pornografi dan pornoaksi itu ibarat pisau bermata dua. Mata pertama untuk melakukan demoralisasi bangsa Indonesia. Sedangkan mata kedua, menurutnya sebagai industri. "Jadi, sekarang melawan pornografi itu seperti melawan uang," tandasnya. (rif)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Minta Kurikulum Aswaja Nahdlatul Ulama Segera Diluncurkan untuk Luruskan Sejarah NU
2
Wisuda 531 Mahasiswa, Rektor IIQ Ingatkan Pentingnya Miliki Kepekaan Sosial yang Tinggi
3
LFNU Jakarta Ungkap Fenomena Ekuinoks pada Ahad esok, Momen Tepat untuk Deteksi Arah Mata Angin
4
Kasus Kekerasan Didominasi Rumah Tangga, Jumlahnya Capai 11 Ribu Kasus di Tahun 2024
5
PKKMB Unisda 2024: Sambut Mahasiswa Baru, Ada dari Filipina dan Thailand
6
MBS: Arab Saudi Tidak Akan Akui Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina
Terkini
Lihat Semua