Warta

Indonesia-Iran Miliki Kesamaan

Sabtu, 27 Desember 2008 | 21:13 WIB

Jakarta, NU Online
Indonesia dan Iran memiliki persamaan agama dan kebudayaan. Persamaan antara kedua bangsa besar di Asia itu telah menyiapkan sebuah landasan bagi perluasan hubungan bilateral dan kerja sama di berbagai bidang, kata Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Behrooz Kamalvandi.

"Kita harus memanfaatkan segala potensi dan kesempatan yang tersedia ini demi kebaikan dan kesejahteraan kedua negara," kata Kamalvandi di Jakarta, Sabtu (27/12).<>

Kamalvandi mengatakan, Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki beragam kebudayaan dan agama telah mendapatkan penghargaan dan penghormatan dunia atas terciptanya kehidupan bermasyarakat yang damai dan penuh rasa persahabatan.

Di Iran juga, katanya, beragam pemeluk agama menikmati hak-hak sipil mereka yang berlandaskan pada Undang-Undang Dasar Republik Islam Iran dan hidup secara damai dan penuh rasa pesaudaraan.

"Dalam rangka tahun baru 2009 yang penuh kebahagiaan dan keceriaan ini, merupakan sebuah kehormatan bagi saya untuk menyampaikan ucapan selamat dan harapan-harapan baik kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya saudara-saudari kami penganut ajaran Kristiani," kata Kamalvandi.

Iran dan Indonesia mempunyai banyak hubungan budaya sejak abad ke-17 seperti dapat ditemukan dalam berbagai literatur kesusastraan dan literatur linguistik.

Dari sisi politik, kedua negara sama-sama negara muslim, anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), negara anggota Gerakan Non Blok (GNB), dan sama-sama negara apa yang diistilahkan oleh Barat sebagai dunia ketiga atau negara berkembang.

Dalam konteks kerja sama internasional atau kerja sama bilateral, sejumlah pengamat mengatakan mengakses Iran adalah sesuatu yang sangat penting bagi Indonesia, terutama dalam kaitan dengan energi dan teknologi.

Karena bagaimana pun harus diakui dalam bidang ini, Iran memilki keunggulan dari negara-negara berkembang lainnya terutama yang mayoritas berpenduduk muslim.

Untuk meningkatkan hubungan kedua negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kenegaraan selama tiga hari di Iran pada 2008. Itu merupakan kunjungan balasan Presiden Iran Ahmadinejad ke Indonesia pada 2006. (ant/rif)