Panitia kurban Masjid Raya Istiqlal Jakarta Pusat akan membagikan daging kurban mulai Selasa (09/12) pagi atau satu hari setelah hari raya kurban 10 Dzulhijjah. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi keamanan dan agar warga tak mengantre terlalu banyak, serta beberapa alasan lainnya.
Demikian disampaikan H. Abdullah Effendi, Wakil Kepala Subbidang Keamanan Ketertiban dan Kebersihan kepada TEMPO, Minggu (07/12). Pembagian daging di Istiqlal menurut dia akan dilakukan mulai Selasa pagi pukul 05.30 atau ba'da Subuh. "Kami sudah menyebarkan pemberitahuan mengenai hal itu," kata dia.<>
Effendi mengungkapkan beberapa alasan pembagian daging baru dilakukan Selasa pagi atau satu hari setelah hari raya. Alasan pertama, yakni bahwa panitia kurban Istiqlal masih menerima hewan kurban hingga setelah shalat Ied atau hingga Senin sore.
Karena itu juga, pemotongan hewan baru dilakukan Senin malam hingga Selasa dinihari. "Selain memberi kesempatan bagi para penyumbang hewan kurban, juga agar area Mesjid bersih," ujarnya.
Alasan kedua ialah keamanan. Menurut Effendi, pada hari kedua diperkirakan warga tak terlalu banyak yang antre daging karena sudah mendapatkannya pada hari pertama.
Selain itu antrean pada dini hari atau menjelang pagi secara psikologis tak terlalu menimbulkan potensi kekacauan. "Orang cenderung tenang pada pagi hari, karena cuaca nggak panas," lanjutnya.
Alasan ketiga terdengar lebih bijak. Effendi menuturkan, daging dibagikan ba'da Subuh dengan tujuan mendorong warga Shalat Subuh berjamaah di Mesjid Istiqlal.
"Nah. keuntungan-keuntungan itu nggak didapat kalau daging dibagikan pada hari raya, karena pasti baru bisa dilakukan siang hari," ujarnya. (tif)
Terpopuler
1
Meninggal Karena Kecelakaan Lalu Lintas, Apakah Syahid?
2
Hukum Quranic Song: Menggabungkan Musik dengan Ayat Al-Quran
3
Menag Nasaruddin Umar akan Wajibkan Pramuka di Madrasah dan Pesantren
4
Surat Al-‘Ashr: Jalan Menuju Kesuksesan Dunia dan Akhirat
5
Haul Ke-15 Gus Dur di Yogyakarta Jadi Momen Refleksi Kebijaksanaan dan Warisan Pemikiran untuk Bangsa
6
Mariam Ait Ahmed: Ulama Perempuan Pionir Dialog Antarbudaya
Terkini
Lihat Semua