Berbeda dengan di Padang, Sumatera Barat, Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Kholidiyah di Desa Kapasan, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, justru baru melaksanakan Salat Idul Fitri, Kamis (2/10) pagi kemarin.
Salat Idul Fitri itu, dipimpin KH Mustakim. Dalam khutbahnya, Kiai Mustakim meminta jamaah tarekat ini tidak mempersoalkan perbedaan hari Idul Fitri dengan pemerintah.<>
"Sudah sekian lama kita sering berbeda dalam melakukan salat Idul Fitri. Jangan sampai ini menjadi masalah, karena semua pihak juga punya dasar masing-masing," katanya Mustakim di depan para jamaah yang meluber hingga di jalan-jalan desa.
Salah satu pengurus Tarekat Naqsabandiyah Kholidiyah, KH Nasukhah Anwar, menyatakan perbedaan hari Lebaran itu disebabkan perbedaan awal puasa. Jamaah ini mengawali puasa pada Selasa (2/9) lalu.
Untuk menetapkan akhir bulan puasa dan awal bulan Syawal, organisasi ini juga melakukan rukyat sendiri di Gresik dan Lamongan. Namun, gagal melihat bulan, sehingga menggenapkan bulan Ramadan menjadi 30 hari.
"Tim rukyat kami tidak melihat adanya hilal di Gresik maupun Lamongan. Sehingga kami istikmal-kan jumlah bulan Ramadhan ini menjadi 30 hari. Sehingga hari Lebaran juga berbeda dengan pemerintah," jelas Nasukhah.
Sementara, 200 Jamaah Naqsabandiyah Kota Padang, Sumatera Barat, melaksanakan salat Idul Fitri di Surou Baru, Pauh, Kota Padang, Senin (29/9) lalu.
Mereka melakukannya karena beranggapan Ramadhan telah berakhir. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, saat itu adalah hari Idul Fitri bagi mereka.
"Salat Id yang kami lakukan berdasarkan kalender hijriyah. Bahkan, kami berpuasa sejak tanggal 29 Agustus. Ini sudah menjadi ketentuan yang sudah turun-temurun," ujar pemimpin Naqsaandiyah yang juga imam salat Id, Syahbadar.
Dia menambahkan, hal serupa juga dilakukan sekira 1.000 Jamaah Naqsabandiyah yang tersebar di Sumatera Barat, seperti Kabupaten Pesisir Selatan, Padang Pariaman, dan Kabupaten Pasaman. (dtc/sbh)
Terpopuler
1
Khatib Tak Baca Shalawat pada Khutbah Kedua, Sahkah?
2
Masyarakat Adat Jalawastu Brebes, Disebut Sunda Wiwitan dan Baduy-nya Jawa Tengah
3
Meninggal Karena Kecelakaan Lalu Lintas, Apakah Syahid?
4
Wacana AI untuk Anak SD, Praktisi IT dan Siber: Lebih Baik Dimulai saat SMP
5
Jalankan Arahan Prabowo, Menag akan Hemat Anggaran dengan Minimalisasi Perjalanan Dinas
6
Menag Nasaruddin Umar: Agama Terlalu Banyak Dipakai sebagai Stempel Politik
Terkini
Lihat Semua