Munculnya gerakan radikalisme dan terorisme di Indonesia yang meresahkan dan merenggut banyak korban jiwa adalah karena selama ini Nahdlatul Ulama tidak pernah diajak bekerjasama oleh Pemerintah. Demikian disampaikan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, kepada NU Online, 28 Desember 2010.
“Kenapa muncul Amrozi, Ali Gufron, Mukhlas, dan gerakan radikal lain? Jawabannya mudah, karena Nahdlatul Ulama tidak diajak bersama-sama membangun bangsa ini selama 32 tahun,” tegasnya. Lalu ia mencontohkan bahwa selama Orde Baru berlangsung, Menteri Agama, kepala kantor wilayah departemen agama hingga kepala madrasah tidak boleh dipegang orang NU.<>
Kang Said menambahkan, “Padahal khazanah keagamaan mereka sangat minim. Kalau hal ini terjadi di Jawa mungkin masih ditolerir, karena masih banyak kiai. Namun kalau di luar Jawa, mereka benar-benar menjadi satu-satunya tempat bertanya tentang agama.”
“Dalam satu, dua, hingga tiga kali ceramah mungkin penyampaiannya masih bagus. Namun di ceramah selanjutnya, karena minimnya pengetahuan mereka dan kehabisan bahan ceramah, maka yang disuarakan adalah, ‘awas ada kristenisasi’, ‘mari bakar gereja itu’, dan lain sebagainya,” tambah pria kelahiran Cirebon ini.
Untuk menutupi minimnya pengetahuan mereka, masih menurut Kang Said, mereka menutupinya dengan pakaian ala Arab. “Jangan mengira bahwa yang memakai gamis dan berjenggot itu hanya Nabi Muhammad, Abu Jahal pun juga bergamis dan berjenggot. Jadi jangan mudah tertipu dengan penampilan, karena belum tentu jelas pengetahuannya tentang Islam,” ujar Kang Said sambil tersenyum.
“Kesimpulannya, kalau Indonesia ini ingin selamat, NU harus diajak bersama-sama membangun bangsa ini,” pungkas Kang Said. (bil)
Terpopuler
1
PBNU Kelompok Sultan Targetkan Percepatan Muktamar dan Gelar Harlah 1 Abad NU
2
Majelis Tahkim Khusus, Solusi Memecahkan Sengketa untuk Persoalan di PBNU
3
Penembakan Massal Terjadi di Australia, Seorang Muslim Berhasil Lucuti Pelaku Bersenjata
4
Kronologi Persoalan di PBNU (7): Kelompok Sultan dan Kramat Saling Klaim Keabsahan
5
Gus Yahya Berangkatkan Tim NU Peduli ke Sumatra untuk Bantu Warga Terdampak Bencana
6
Prabowo soal Status Bencana Nasional untuk Aceh-Sumatra: Situasi Terkendali, Saya Monitor Terus
Terkini
Lihat Semua