Ketua Lesbumi: Kita Harus Mewaspadai Serangan Imperialisme Kultural
Selasa, 4 Desember 2007 | 05:21 WIB
Salah satu ketua Lembaga Seniman Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi) NU, Hesty Prabowo mengungkapkan bahwa bangsa Indonesia sudah saatnya mewaspadai berbagai serangan kultural yang dilancarkan kaum imperialis yang menggunakan baju kebebasan berekspresi.
"Kita harus mewaspadai serangan imperialisme kultural, misalnya melalui kebebasan seks yang dijadikan sebagai konsep ideologi," katanya kepada NU Online di Jakarta, Selasa (4/12).<>
Geliat kian gencarnya serangan imperialisme, menurutnya, sudah merambah di hampir setiap sudut pelosok tanah air melalui berbagai media, terutama televisi.
Wokok, demikian ia akrab disapa, mengatakan, dampak negatif yang paling kentara yang bisa dilacak di masyarakat, terutama perkotaan, adalah persoalan gaya hidup modern yang mengedepankan kebebasan.
"Sehingga istilah (kebebasan) ini disalahartikan oleh generasi muda kita sebagai kebebasan yang tidak lagi memiliki ruang moral, etika dan tanggung jawab," kata Wowok, yang mencontohkan bahwa saat ini banyak para pelajar dan mahasiswa yang larut dalam pergaulan seks bebas."
Melihat kenyataan itu, Wowok mendesak agar media-media cetak dan elektronik, terutama televisi memainkan perannya kembali, "bukan hanyak sebagai media informasi dan hiburan, namun sebagai media pendidikan dan pencerdasan bangsa." (dar)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
2
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
3
Awal Ramadhan, Gus Baha Pilih Ikut Keputusan Pemerintah, Apresiasi Perbedaan
4
Anggaran Pendidikan Dipangkas, BEM PTNU DIY: Pemerintah Korbankan Hak Rakyat
5
Muncul Ajakan Cuti Bersama, Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Aksi Indonesia Gelap Hari Ini
6
Arab Saudi Berikan 100 Ton Kurma Ramadhan untuk Indonesia
Terkini
Lihat Semua