Warta

Korban Talangsari Datangi PBNU

Selasa, 7 Februari 2006 | 11:45 WIB

Jakarta, NU Online
Siang tadi (7/2) kantor PBNU di Jl. Kramat Raya Jakarta Pusat didatangi puluhan orang. Mereka merupakan korban dan keluarga korban Talangsari Lampung yang datang dari Solo dan Lampung. Tujuannya, meminta dukungan moril dan material agar kasus Talangsari yang terjadi 17 tahun lalu segera diselesaikan oleh pemerintah.

Rombongan ini diterima oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Bagdja, Sekjen PBNU Taufik R Abdullah, dan Wakil Bendahara PBNU Ronin Hidayat di kantor PBNU lantai 1.

<>

Menurut salah satu korban yang hadir dalam pertemuan itu, mereka mengharap agar PBNU melayangkan surat kepada Presiden Susilo Bambang Yodhoyono (SBY), Komisi III DPR-RI, serta Komnas HAM agar mendesak kasus Talangsari segera diselesaikan.

"Kami ingin nama baik kami dikembalikan. Kami tidak ingin dianggap sebagai pengacau seumur hidup," tegasnya kepada pengurus PBNU.

Menanggapi hal itu, Ketua PBNU Ahmad Bagja mengatakan, ia bersama PBNU tidak bisa berbuat banyak. Sebab, lanjut Bagdja, PBNU adalah organisasi kemasyarakatan dan bukan organisasi politik yang punya kekuatan tertentu untuk mendesak pemerintah.

Namun demikian, Bagdja meminta seluruh korban Talangsari tidak berkecil hati dan tetap bersemangat memperjuangkan kebenaran. "Jangan pernah bosan menceritakan hal yang menyangkut kebenaran. Semua itu tak akan sia-sia," ujarnya.

PBNU juga berjanji akan berusaha menegur pemerintah dan pejabat yang berwenang agar persoalan ini cepat dituntaskan.

Bagja menegaskan, bahwa ajaran yang dulu dianggap sesat dan menyebabkan peristiwa Talangsari sebenarnya bukan ajaran sesat. Sebab menurutnya sesat atau tidaknya sebuah ajaran datang dari hati. (rif)