Warta

Membangun Integritas dan Komitmen Moral Elite Politik

Sabtu, 4 November 2017 | 18:39 WIB

Membangun Integritas dan Komitmen Moral Elite Politik

Membangun Integritas dan Komitmen Moral Elite Politik

Lampung, NU.Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Lampung Drs. H. Khairuddin Tahmid, M.H. menyerukan para calon legislative mempunyai komitmen moral dalam memperjuangkan kepentingan rakyat dan masa depan bangsa.

Harapan ini diungkapkan dalam ceramahnya di hadapan para calon legislativ DPRRI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten, DPD dan beberapa undangan yang terdiri dari para tokoh agama, politisi, akademisi dan praktisi pada acara “Penandatanganan Ikrar Integritas Parpol, Calog, & DPD denagn Publik” yang diadakan oleh Lembaga Hikmah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Propinsi lampung di Hotel Nusantara, Jum'at (5/03/ 2004).

<>

Dalam ceramahnya Khairuddin mengatakan bahwa Menjelang pelaksanaan pemilu 2004 yang tinggal menghitung hari ini, keberadaan institusi independen seperti ormas, misalnya, NU dan Muhammadiyah melakukan gerakan moral untuk menguji integritas dan komitmen moral elite politik, khususnya para caleg dan calon DPD. Sebab itu, harus ada kesadaran baru secara kolektif bahwa kesuksesan bangsa Indonesia menjalankan pemilu melalui proses-proses yang proporsional akan berimplikasi pada tegaknya demokrasi di negeri ini.

Menyikapi kondisi ini dibutuhkan kearifan kolektif, sebab kita diperhadapkan pada realitas politik untuk menentukan pilihan sesuai hati nurani, guna memilih dan menentukan pemimpin nasional kedepan melalui sistem pilih langsung. Jika dilihat dalam konteks demokrasi, maka hal ini merupakan eksperimen untuk mewujudkan cita-cita bangsa dalam menata kehidupan yang demokratis.

Dalam konteks inilah beberapa figur mencoba tampil di tengah-tengah percaturan politik yang kian memanas dan kompetitif dealam Pemilu 2004 ini, mereka tampil sebagai calon pemimpin ditengah-tengah bangsa yang kini mengalami krisis kepercayaan. Mereka terobsesi merebut simpati rakyat untuk memilihnya dalam pemilu 2004 dengan sejumlah agenda kampanye untuk menggalang massa.

Maka dari itu , lanjut Khairudin sebagai proses politik menuju masa depan bangsa yang lebih baik melalui sistem pemilu secara langsung ini, juga menguji kredibilitas dan integritas para caleg dan calon DPD sehingga akan terlihat siapa calon pemimpin yang akan terpilih dan siapa yang tereliminasi ?

Maka dengan melihat realitas politik menjelang pelaksanaan pesta demokrasi melalui pemilu 2004 ini, perlu diiringi dengan gerakan moral yang dipelopori kelompok-kelompok independen yakni ormas-ormas seperti NU dan Muhammadiyah, tokoh agama dan LSM-LSM, melalui ormas dan LSM sebagai institusi independen ini terdorong untuk melakukan gerakan moral untuk melahirkan sosok wakil rakyat yang bersih, jujur dan amanah dan dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran dan keadilan dalam setiap langkah-langkah politiknya, demikian Khairudin Tahmid (M. Supriyadi. Kontributor NU Online. PWNU Lampung)