Warta

MTQ Nasional JQH Berhadiah Umroh dan Beasiswa S2

Selasa, 14 Maret 2006 | 11:16 WIB

Jakarta, NU Online
Musabaqah Tilawatir Qur’an (MTQ) Nasional ke V yang diselenggarakan oleh Jamiyyatul Qurro wal Huffadz (JQH) sebagai rangkaian dari Munas ke III pada 18-20 Maret di Brebes akan memperebutkan hadiah berupa umroh bagi pemenang pertama untuk kategori mufassir 30 juz. Panitia juga menjanjikan hadiah berupa beasiswa untuk belajar sampai S2 dan uang saku untuk kategori lainnya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Dewan Hakim MTQ Nasional JQH KH Hasyim Ahmad Al Ha di Jakarta, Selasa. Panitia mempersiapkan 50 hakim dan 10 panitia yang dipimpin oleh KH Ahsin Sakho sebagai koordinator dewan hakim untuk menguji dan menilai kemampuan masing-masing peserta yang ikut dalam lomba tersebut.

<>

Beberapa kategori yang dilombakan yang melibatkan peserta putra maupun putri tersebut meliputi tilawah, tahfidz dan tafsir. Untuk tilawah dibagi dalam kategori kelas kanak-kanak dengan batasan umur maksimal 12 tahun, remaja 18 tahun dan dewasa antara 25-40 tahun. Saat ini yang mendaftarkan diri di PBNU sudah mencapai 113 orang selain yang mendaftarkan diri melalui panitia di Pesantren Al Hikmah Brebes.

Sementara itu untuk kategori tahfidz dibagi dalam kategori kelas 5 jus, 15 juz, dan 30 juz dengan jumlah pendaftar di sekretariat panitia di PBNU mencapai 123 peserta. Untuk kategori tafsir, terdapat pilihan bahasa Arab dan Bahasa Indonesia.

Saat ini pendaftaran masih dibuka. Persyaratan yang harus dipenuhi adalah surat rekomendasi dari pesantren Al tahfidz Quran, PWNU dan PCNU. ”Mereka yang ikut lomba ini merupakan perwakilan dari pesantren atau cabang dan wilayah NU, jika tak ada rekomendasi, pendaftaran tak diterima,” tandas Hasyim Ahmad.

Untuk bisa memenangkan perlombaan ini, para peserta akan diuji kemampuannya dalam kelancaran hafalan, kefasihan membaca, keindahan suara dan melagukannya maupun kemampuannya dalam menafsirkan ayat-ayat Al Qur’an.

Selain acara lomba juga akan terdapat haflah atau penampilan dari para qori dan qoriah terkenal seperti Hj Maria Ulfa MA, H. Muammar ZA, KH Sibawaih, KH Ahmad Syahid dan lainnya. (mkf)