NU Pekalongan Kumpulkan Pengurus Masjid, Antisipasi Beda Awal Ramadhan
Rabu, 20 Agustus 2008 | 00:53 WIB
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, akan mengumpulkan para pengurus masjid dan mushalla pada Jumat (22/8) mendatang. Kegiatan yang diprakarsai Lajnah Falakiyah NU setempat itu digelar untuk mengantisipasi perbedaan waktu awal bulan Ramadhan 1429 Hijriyah.
Dalam pertemuan nanti, para pengurus masjid dan mushalla akan diberikan pemahaman tentang proses hisab (penghitungan astronomis) dan rukyat (pengamatan terhadap hilal/bulan) sampai pengambilan keputusan.<>
“Jika selama ini mereka hanya pasif menerima informasi, baik yang sudah pasti maupun yang belum pasti, diharapkan dengan pertemuan besok, ada pemahaman yang sama tentang penentuan awal puasa,” jelas Sekretaris Lajnah Falakiyah NU Kota Pekalongan, A. Tubagus Surur, kepada NU Online di Pekalongan, Selasa (19/8) kemarin.
Menurut Surur, ada yang lebih penting untuk diketahui seluruh pengurus masjid dan mushalla, yakni penentuan arah kiblat masjid dan mushalla yang sebagian besar masih belum tepat. Jika hal itu dibiarkan, dikawatirkan akan mengganggu keabsahan salat.
Pertemuan yang dilaksanakan di Gedung Kanzus Sholawat itu akan diikuti 600 peserta. “Jika ada non pengurus masjid dan mushalla, seperti para pendidik dan masyarakat umum ada yang berminat, silakan saja ikut," tandasnya, seperti dilaporkan Kontributor NU Online, Abdul Muiz.
Diharapkan, pertemuan itu, di samping ajang silaturrahim, juga terbentuknya pemahaman yang sama mengenai penentuan arah kiblat, sumber informasi hingga mengurangi perbedaan awal Ramadhan dan Syawal yang dimungkinkan akan terdapat perbedaan untuk masa masa yang akan datang. (rif)
Terpopuler
1
Meninggal Karena Kecelakaan Lalu Lintas, Apakah Syahid?
2
Hukum Quranic Song: Menggabungkan Musik dengan Ayat Al-Quran
3
Menag Nasaruddin Umar akan Wajibkan Pramuka di Madrasah dan Pesantren
4
Surat Al-‘Ashr: Jalan Menuju Kesuksesan Dunia dan Akhirat
5
Haul Ke-15 Gus Dur di Yogyakarta Jadi Momen Refleksi Kebijaksanaan dan Warisan Pemikiran untuk Bangsa
6
Mariam Ait Ahmed: Ulama Perempuan Pionir Dialog Antarbudaya
Terkini
Lihat Semua