NU UK, Siap Berjuang untuk Umat Melalui NU
Senin, 20 Maret 2006 | 05:41 WIB
Satu hal yang menandai era baru bagi Nahdlatul Ulama (NU) menjelang pergantian abad, yakni diambilnya keputusan dalam Muktamar NU ke-30 di Lirboyo, Kediri, untuk memberi peluang pendirian Cabang Istimewa NU di luar negeri. Lantas, apa yang dilakukan kader NU di Inggris?
Keputusan tersebut bukan saja memberi kesempatan kepada semua warga NU yang berdomisili di luar negeri untuk ikut berhidmat kepada Islam melalui organisasi keagamaan NU, tetapi juga bisa memperluas kegiatan dakwah Islam dalam koordinasi NU menjangkau negara-negara lain di seluruh pelosok dunia yang menjelang abad ke-21 ini telah mengalami kekaburan batas geografisnya.
Berlandaskan pada keputusan Muktamar tersebut, kader NU di Inggris tidak mau kalah dengan kader NU di sejumlah negara lain. Mereka yang mayoritas terdiri dari mahasiswa pascasarjana langsung bergerak cepat dengan mendirikan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI-NU) United Kingdom (UK), Inggris.
Sama dengan kader NU lain di negara lain, kader NU di Inggris sangat antusias mendirikan PCI-NU, juga dilandasi ikatan kultural yang kuat, serta keinginan membesarkan NU di dunia. Karena, sebelum Muktamar Lirboyo digelar, NU hanya besar di dalam negeri. Padahal, kader NU di luar negeri jumlahnya sangat banyak dan mampu mengangkat nama besar NU, meski di negeri perantauan.
“Kita jumlahnya di Inggris cukup banyak. Setelah ada aturan dari PBNU, kader NU di luar negeri bisa membuat PCI-NU, kami langsung bergerak cepat,” kata Muhammad Agus Mulyana, pendiri sekaligus mantan Wakil Ketua PCI-NU UK Mulyana kepada NU Online belum lama ini.
Berdirinya PCI-NU UK, kata Agus, sapaan akrab Muhammad Agus Mulyana, di samping sebagai tempat berhimpun secara informal warga NU juga sebagai usaha membantu jam'iyyah dan jamaah NU untuk mencapai tujuannya. “Kita ingin membantu para ulama, berkiprah dalam bidangnya masing-masing, dalam rangka berhidmat kepada Islam melalui NU,” ungkapnya.
Kehadiran PCI-NU di Inggris disambut dengan suka cita oleh PBNU di Jakarta. PBNU berharap PCI-NU UK mampu menghimpun potensi warga NU di negara tersebut untuk ikut mengusahakan tersebarnya informasi yang lebih utuh tentang Islam sebagai rahmatan lil alamin kepada masyarakat internasional, sebagaimana yang diperjuangkan NU di Indonesia selama ini.
“NU, sekarang tidak hanya ada di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Kader NU di sejumlah negara Asia, Eropa dan Australia telah mendirikan PCI-NU. Ke depan akan semakin banyak lagi PCI yang berdiri,” kata KH Hasyim Muzadi dalam suatu kesempatan.
Sejumlah tokoh NU di tanah air pun akhirnya kerap berkunjung ke Inggris, baik untuk bertemu dengan warga nahdliyin, maupun untuk menjalin kerjasama dengan sejumlah kalangan di Inggris atas usaha PCI-NU UK. Tokoh NU, seperti KH Abdurrahman Wahid, KH Hasyim Muzadi, HM Rozy Munir, Taufik R Abdullah, Ikbal Sullam dan para kiai lainnya pernah berkunjung Inggris.
“Kami berusaha membantu menjadi penghubung antara NU dan warga NU di tanah air dengan semua pihak di luar negeri dalam bidang pendidikan, ekonomi, budaya dan agama,” tutur pria yang kini menjabat sebagai Direktur Islamic Help Indonesia ini. (Ahmad Millah Hasan/bersambung)
Terpopuler
1
Ketum PBNU dan Kepala BGN akan Tanda Tangani Nota Kesepahaman soal MBG pada 31 Januari 2025
2
Ansor University Jatim Gelar Bimbingan Beasiswa LPDP S2 dan S3, Ini Link Pendaftarannya
3
Rahasia Mendidik Anak Seperti yang Diajarkan Rasulullah
4
Pemerintah Keluarkan Surat Edaran Pembelajaran Siswa Selama Ramadhan 2025
5
5 Masalah Bakal Dibahas Komisi Maudhu'iyah di Munas NU 2025, Berikut Alasannya
6
Larangan Justifikasi Kebakaran California sebagai Azab
Terkini
Lihat Semua