Warta Jelang Pertemuan Presiden Iran-Tokoh Nasional

PBNU Antisipasi Kemungkinan Terburuk

Selasa, 9 Mei 2006 | 10:32 WIB

Jakarta, NU Online
Masalah keamanan menjadi hal utama yang dilakukan PBNU untuk menyambut kedatangan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, 12 Mei mendatang. Wakil Sekjen PBNU, Syaiful Bahri Anshori mengatakan, PBNU harus mengantisipasi kemungkinan terburuk saat Ahmadinejad datang, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Sebab, saat ini, muncul kekhawatiran dari berbagai pihak soal keamaman di sekitar kantor PBNU.
 
“PBNU harus mengantisipasi hal-hal yang paling buruk. Kita tidak ingin terjadi apa-apa. Kita sadar, bahwa orang datang ke PBNU kali ini adalah orang yang sedang disorot oleh publik dunia. Apalagi, di PBNU Ahmadinejad akan berdialog dengan tokoh-tokoh penting di Indonesia,” kata Syaiful, penanggungjawab penyambutan Ahmadinejad kepada NU Online di Kantor PBNU Jakarta, Selasa (9/5).

Mantan Ketua Umum PB PMII itu mengatakan, pada 12 Mei mendatang PBNU akan membatasi atau memeriksa dengan ketat setiap orang yang datang ke Kantor PBNU. PBNU juga akan menerapkan pengamanan berlapis dengan melibatkan Paspampres, aparat kepolisian, Badan Inteljen Strategis (Bais), dan Barisan Ansor Serba Guna (Banser). Dikatakannya, Kantor PBNU akan disterilkan tiga jam, sebelum Ahmadinejad datang.

<>

”Terus terang saja, keamanan menjadi pokok perhatian kami. Karena yang datang Ahmadinejad. Banser nanti tidak akan diposisikan pada pos-pos paling penting. Untuk pengamanan bagian dalam, akan dikomando Paspampres dan polisi,” jelasnya.

Pemerikasaan ketat juga akan diberlakukan bagi para wartawan. Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya orang-orang yang ingin menggangu keamanan dengan menyamar sebagai wartawan. Agar para kuli tinta itu bisa bekerja maksimal, PBNU akan menyediakan ruang khusus.
 
”Bagaimana pun wartawan itu adalah mitra kami. Karena itu, akan ada ruang khusus untuk mereka. Himbauan kepada wartawan, saya minta mereka datang setengah jam sebelum Ahmadinejad datang,” tegas Syaiful.
 
Lebih lanjut, Syaiful mengatakan, Ahmadinejad sendiri akan membawa tim keamanan yang terdiri dari 29 sembilan orang. Mereka adalah para pengawal Presisden yang kemampuannya tidak perlu diragukan lagi. ”Jadi, ada juga tim keamanan yang dibawa Ahmadinejad. Semua orang boleh saja khawatir, apalagi pada hari itu juga, DK PBB melakukan sidang membahas soal sanksi atas Iran,” terangnya. (rif)