Warta

PBNU Kumpulkan Ulama di Daerah Minoritas Muslim

Rabu, 18 Februari 2009 | 07:17 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumpulkan sejumlah ulama se-Indonesia yang berada di daerah minoritas muslim. Mereka akan merumuskan strategi umat Islam minoritas dalam bermasyarakat di tengah masyarakat yang mayoritas nonmuslim.

Para ulama dalam acara bertajuk Lokakarya Nasional Fikih Minoritas itu merupakan perwakilan dari provinsi yang minoritas muslim, antara lain, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Maluku, Papua dan Papua Barat.<>

Lokakarya itu adalah bagian dari implementasi rekomendasi forum Konferensi Ulama dan Cendekiawan Muslim se-Dunia (ICIS) ke-3 yang digelar PBNU di Jakarta pada Juli 2008 lalu.

Demikian dikatakan Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Departemen Luar Negeri RI, Andri Hadi, saat membuka lokakarya itu di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta, Rabu (18/2)

”Lokakarya ini akan membahas mengenai fikih minoritas, yaitu ajaran Islam yang mengatur bagaimana umat Islam harus berperilaku jika mereka berada sebagai minoritas,” ujar Andri.

Ia mengingatkan bahwa dalam forum ICIS ke-3 yang dihadiri 360 ulama se-dunia itu telah dibahas mengenai sumber-sumber konflik yang melibatkan komunitas-komunitas muslim di berbagai kawasan dunia.

”Dalam pembahasan tersebut, tampak bahwa di berbagai wilayah di dunia, ada kecenderungan pada saat muslim menjadi minoritas, ada ketidaknyamanan dan mereka tidak dapat berbaur dengan kelompok mayoritas sehingga ada upaya untuk memisahkan diri, seperti kasus di Filipina, Thailand maupun Rusia,” jelasnya.

Lokakarya itu juga dihadiri Ketua Umum PBNU yang juga Sekretaris Jenderal ICIS KH Hasyim Muzadi dan Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Ma’ruf Amin. (rif)