Jakarta, NU Online Warga Ambon harus mengutamakan pendekatan damai setiap menghadapi hal yang menyulut konflik sosial. Bagaimana pun warga Ambon harus belajar dari konflik masa lalu yang menelan korban sangat besar. Namun, pada saat yang sama aparat tidak boleh memberikan toleransi terhadap pihak yang terbukti sengaja mengobarkan provokasi sehingga terjadi konflik antarwarga di sana.
<>
“PBNU mengingatkan bahwa apa yang terjadi di masa lalu hingga hari ini masih meninggalkan luka pada kehidupan masyarakat Ambon. Boleh dikata Ambon baru memulai membangun kehidupan kota yang telah porak-poranda akibat konflik. Karena itu peristiwa kelam itu jangan terulang kembali,” tandas Ketua PBNU H Slamet Effendy Yusuf di Jakarta, Senin (12/9).
Menurut Slamet, sebuah konflik sosial sering kali mudak dikobarkannya, tapi sangat sulit memadamkannya. Untuk itu masyarakat Ambon jangan mudah tersulut oleh berita atau provokator yang tidak jelas sumbernya.
Dengan demikian, PBNU mengajak tokoh masyarakat di Ambon untuk segera mengambil langkah konkret menyatupadukan warga kembali. Dengan cara
seperti itu kita bisa menciptakan suasana kondusif bagi teruwujudnya keadaan yang memungkinkan terwujudnya harmoni social di Ambon.
Slamet menghargai kesiagapan aparat keamanan dalam mengatasi hal itu. termasuk penambahan pasukan personil Brimob dari kawasan di luar Ambon.
Penulis: Achmad Munif Arpas
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua