PBNU" Kita Terhina dengan Kartun Nabi, Tapi Jangan Anarkis"
Jumat, 3 Februari 2006 | 06:40 WIB
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan, setiap orang Islam pasti terhina dengan pemuatan kartun Nabi Muhammad SAW oleh media massa Denmark, "Jyllands Posten", akhir 2005 , namun PBNU berharap umat Islam tidak terpancing untuk melakukan tindakan anarkis dalam menanggapi hinaan itu.
"Tentu kita umat Islam merasa sangat terhina oleh tindakan bodoh orang-orang fanatik yang melecehkan nabi kita. Sungguh tidak bisa dimengerti bagaimana mungkin masyarakat yang selama ini mengklaim dirinya paling beradab bisa berpikir dan berbuat serendah itu," kata Ketua PBNU Masdar Farid Mas"udi di Jakarta, Jumat.
<>PBNU, kata Masdar, memprotes keras pemuatan karikatur itu. PBNU, katanya, memahami dan mendukung protes serupa yang dilayangkan umat Islam. Namun demikian, ia berharap karikatur tersebut tidak membuat umat Islam melakukan tindakan berlebihan, apalagi yang mengarah pada tindakan anarkis.
"Dengan perasaan pedih , saya mengimbau segenap umat Islam di seluruh dunia untuk tetap tenang, tidak terprovokasi dan bertindak emosional. Kita memang telah dihina tapi kita tidak perlu balas menghina. Orang yang menghinakan orang lain pada hakikatnya tengah menghinakan dirinya sendiri secara berlipat ganda," katanya.
Masdar juga meminta umat Islam melihat terlebih dahulu sikap pemerintah Denmark terhadap koran yang pertama kali memuat kartun Nabi Muhammad tersebut. "Kita lihat saja apakah masyarakat Barat akan mengambil tindakan setimpal, bukan sekedar basa-basi, kepada warganya yang telah melakukan pelecehan terhadap umat agama lain dengan perasaan penuh kebencian dan keangkuhan," katanya.
Menurut Masdar, yang paling bermasalah dengan penghinaan iu adalah pelaku penghinaan itu sendiri. Jika mereka sadar akan kebodohannya dan menyatakan penyesalan maka masalah pun selesai. "Tapi jika mereka tetap ngotot dalam kebodohannya dan keangkuhannya maka itu membuktikan bahwa mereka memang begitu untuk selamanya," katanya.
Serangkaian protes dilontarkan umat Islam menyusul pemuatan karikatur Nabi Muhammad tersebut. Dalam karikatur itu, Nabi Muhammad, yang oleh umat Islam sendiri dilarang untuk dilukis sosoknya, digambarkan sebagai lelaki Arab berjambang dan mengenakan sorban bom.
Tidak hanya di Denmark, rubrik foto situs Harian Rakyat Merdeka edisi Kamis (2/1) juga memuat ulang gambar karikatur karya Kurt Westergaard itu dengan jelas. Hanya saja di situs tersebut pada bagian mata gambar karikatur itu diblok warna merah.(ant/mkf)
Terpopuler
1
Ketum PBNU dan Kepala BGN akan Tanda Tangani Nota Kesepahaman soal MBG pada 31 Januari 2025
2
Ansor University Jatim Gelar Bimbingan Beasiswa LPDP S2 dan S3, Ini Link Pendaftarannya
3
Paduan Suara Yayasan Pendidikan Almaarif Singosari Malang Meriahkan Kongres Pendidikan NU 2025
4
Khutbah Jumat: Jagalah Shalat, Maka Allah Akan Menjagamu
5
Kongres Pendidikan NU 2025 Akan Dihadiri 5 Menteri, Ada Anugerah Pendidikan NU
6
Pemerintah Keluarkan Surat Edaran Pembelajaran Siswa Selama Ramadhan 2025
Terkini
Lihat Semua