Pelajar Nahdlatul Ulama (NU) kembali mengingatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkait iklan politiknya yang menampilkan KH Hasyim Asy’ari, Pendiri NU. Sebab, partai pimpinan Tifatul Sembiring itu belum meminta maaf pada warga NU.
"Sampai detik ini pun, pihak PKS belum meminta maaf serta tidak merasa bersalah atas penerbitan iklan tersebut," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (NU) Idy Mudayyad, di Jakarta, Jumat (28/11).<>
Idy menambahkan, iklan tersebut tidak tayang lagi bukan karena dicabut melainkan habis kontrak. Menurutnya, terhentinya tayangan iklan bukan karena kesadaran PKS sendiri untuk menarik iklan.
Dia berharap kepada setiap partai politik yang ingin membuat iklan politik, seharusnya menampilkan tokoh sendiri bukan tokoh dari kelompok lain.
Pada kesempatan lain, Idy mengaku tak mempermasalahkan jika PKS dan simpatisannya mengagumi sosok KH Hasyim Asy’ari sebagai pahlawan nasional. Namun, partai tersebut semestinya juga konsisten dengan mengagumi dan menjalankan ajaran atau pemikiran tokoh panutan kalangan nahdliyin tersebut.
“Mengagumi, boleh saja, bagus. Tapi, mengagumi orang mestinya juga mengagumi ajarannya. Jangan hanya mengagumi orangnya tapi ajarannya atau pemikirannya ditolak atau malah dicaci-maki,” terang Idy.
Iklan PKS yang menyulut kontroversi itu tak hanya menampilkan sosok KH Hasyim Asya’ari yang juga kakek KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Proklamator RI Soekarno dan Pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan pun dicomot. (rif)
Terpopuler
1
Ini Amalan Jumat Terakhir Bulan Rajab, Bisa Jaga Keberkahan Rezeki Sepanjang Tahun
2
Khutbah Jumat: Jagalah Shalat, Maka Allah Akan Menjagamu
3
Khutbah Jumat: Mengenal Baitul Ma’mur dan Hikmah Terbesar Isra’ dan Mi’raj
4
7 Penerima Penghargaan Pesantren dalam Malam Anugerah Pendidikan NU
5
Khutbah Jumat: 4 Hikmah Pemilihan Baitul Maqdis sebagai Tempat Isra Nabi Muhammad SAW
6
Khutbah Jumat: Keutamaan Menjaga Shalat
Terkini
Lihat Semua