Warta

Peneror Bom di PBNU Hanya Bicara Tiga Kalimat

Kamis, 4 Desember 2008 | 11:15 WIB

Jakarta, NU Online
Peneror bom terhadap Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kamis (4/12) siang, rupanya berkarakter pendiam dan tak banyak bicara. Pelaku yang hingga kini belum diketahui identitasnya itu, dalam ancaman lewat teleponnya, hanya bicara tiga kalimat.

“Hati-hati. Di belakang Anda ada bom. 3 menit lagi meledak,” kata Lina, penerima telepon teror bom tersebut, menirukan perkataan sang peneror. Kepada NU Online, ia mengatakan, suara sang peneror adalah suara seorang laki-laki.<>

Lina—staf pada Lembaga Pelayanan Kesehatan NU yang berkantor di lantai 7 gedung PBNU itu—menuturkan, sang peneror mengulangi kalimatnya hanya dua kali. Setelah itu, telepon ditutup.

“Hanya ngomong gitu. Lalu teleponnya ditutup,” ujar Lina seraya menambahkan bahwa sanga peneror meneleponnya pukul 13.15 WIB.

Tanpa pikir panjang, ia pun melaporkan ancaman teror tersebut pada pihak keamanan gedung yang kemudian diteruskan ke Markas Kepolisian Resor Jakarta Pusat yang tak jauh dari kantor PBNU.

Dua jam kemudian, Tim Gegana Satuan Brimobda Metro Jaya tiba di lokasi dan menyisir seisi gedung. Tim Gegana tak menemukan benda mencurigakan yang diduga bom. Seluruh pegawai di gedung itu yang sebelumnya keluar, akhirnya dipersilakan masuk kembali. (rif)